Pada SIS 2015, karena keterbatasan ruang, peserta perempuan terpaksa menempati tempat yang sejatinya diperuntukkan peserta laki-laki. (Foto: Ifa)

SIS 2015: Mengungkap Misteri Waktu

lpmkentingan.com-Aula gedung B lantai 4 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS pada Sabtu (9/5) sesak oleh ratusan peserta Seminar Nasional Islam dan Sains (SIS) yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. SIS merupakan salah satu rangkaian acara Sebelas Maret Islamic Festival (SIFT) 2015 yang dimotori oleh UKM JN UKMI dan lembaga dakwah fakultas se-UNS.

Sementara acara sudah dimulai, antrean panjang masih terlihat di meja registrasi. Kuota peserta membludak dari prakiraan awal sebesar 200 orang menjadi lebih dari 250 orang membuat panitia sedikit kewalahan. Pembacaan ayat Al-Quran yang merupakan ciri khas acara keagamaan turut mengawali seminar kali ini. Lalu, secara berturut-turut ketua panitia, ketua umum dan pembina SKI FMIPA UNS menyampaikan sambutannya.

SIS yang tahun ini mengangkat tema Misteri Relativitas Waktu “Antara Al-Quran dan Einstein” dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan seputar persamaan relativitas waktu dari telaah fisika yang disampaikan guru besar fisika UNS sekaligus ahli quantum optik, Prof. Drs. Cari, M.A, M.Sc, PhD. Sekitar tigapuluhan menit di sesi pertama, suasana aula menjadi lebih mirip dikatakan kelas perkuliahan fisika. Sebab mau tak mau, bicara tentang relativitas waktu berarti menyoal fisikasentris.

Grup nasyid SKI FMIPA UNS, Elfi, memberi penyegaran kepada peserta seminar dengan membawakan tiga judul lagu yang telah diaransemen. Salah satunya Number One for Me dari Maher Zain. Selanjutnya, pada sesi kedua, kasubag UPTPLA Ponpes Assalam yang juga pakar astronomi, AR. Sugeng Riyadi, S.Pd memaparkan relativitas waktu dari telaah Al-Quran. Acara yang berakhir sekitar pukul 12.30 itu ditutup dengan kesimpulan akhir oleh moderator Junaidi Abdillah.

Iqra (red: bacalah). Misteri-misteri alam semesta hanya bisa diungkap dengan membaca dan terus membaca sampai menutup usia,” papar Junaidi Abdillah, yang belum lama dilantik menjadi presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA UNS.

Salah seorang peserta seminar pun menyatakan ketertarikannya dengan tema yang diadakan pada SIS 2015 ini. “Tema acaranya bagus. Bagi saya, ini adalah salah satu bentuk untuk merubah citra fisika yang sering dianggap menyeramkan. Belajar fisika dan menghubungkannya dengan Al-Quran. Sebenarnya fisika itu asyik soalnya mengikuti peristiwa alam semesta. Pengennya ke depan acara-acara beginian terus ada, cuma tempatnya kurang luas,” pungkas mahasiswa jurusan fisika FMIPA UNS, Regina Helda Yohanasari.

Ditemui tim lpmkentingan.com seusai acara, koordinator Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi (PDD) Meyta Dyah Prameswari menyatakan harapannya mengenai pelaksanaan acara-acara semacam ini di tahun mendatang. Ia menuturkan, “tahun depan Seminar Nasional Islam dan Sains akan diadakan lagi, inginnya kalau tidak di auditorium UNS ya di aula gedung F FKIP UNS. Kan tempatnya lebih luas.” (Ifa)