Empat tahun silam saat Ravik Karsidi mendapat jabatan rektor UNS untuk kedua kalinya, cita-cita akselerasi reputasi internasional semakin gencar didengungkan. Paling tidak cita-cita itu dijabarkan melalui beberapa prinsip, yakni: peningkatan publikasi riset, pengupayaan akreditasi dan pemeringkatan internasional, maupun kelas internasional. Pada 2015, UNS mendapati peringkat 9 nasional perguruan tinggi berdasarkan klaster Kemenristekdikti. Namun setelahnya secara berturut-turut peringkat nasional UNS fluktuatif dalam angka 12, 11, hingga 17. Pada tahun ini, UNS menduduki posisi 12 nasional.
Nyatanya hingga kini, dengan kepemimpinan rektor baru, agenda UNS masih tidak jauh-jauh dari itu. Di bawah kepemimpinan Jamal Wiwoho, kini UNS memiliki 3 agenda utama dalam menyongsong World Class University. Pertama adalah upaya mencapai predikat PTN-BH, lalu upaya mencapai peringkat top dunia—setidaknya 500 besar, dan nasional—setidaknya 10 besar. Cita-cita tersebut diakselerasikan melalui peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan sumber daya manusia; peningkatan riset, publikasi, dan inovasi; serta pendekatan Pendidikan berbasis Education 4.0. Selain itu diajukan juga pengembangan literasi data serta hukum, birokrasi, dan kerjasama.
Melihat jalan agenda UNS yang telah jelas ter-paving, kita bisa bersama-sama melihat bagaimana ini akan bergulir. Gajah besar itu sudah menetap di ruang kami setidaknya sejak awal tahun ini. Sejauh ini, kami ragu akan apa yang membuatnya terlihat indah menghiasi ruangan. Jelas dari kulitnya yang kasar, terpancar pesona tanpa opini. Namun lama-lama hal itu membuat kami merasa sesat tak nyaman. Melalui liputan-liputan lama – yang akhirnya kami terbitkan – kita bisa bersama-sama melihat bagaimana Jamal Wiwoho akhirnya menjabat sebagai rektor baru UNS. Setelah bulan- bulan berlangsungnya masa jabatan rektor baru UNS, kami mengadakan jajak pendapat terkait persepsi mahasiswa UNS terhadap rektor baru. Kami juga mencari informasi terkait harapan-harapan yang mereka letakan kepadanya.
Hingga saat kami dapat melepas kini, dapatlah kita melihatnya meluncur di atas jalan; entah akan meluncur ke kanan atau ke kiri. Karena setelah ini, gajah besar itu tidak boleh lagi menjadi kecanggungan. Kami telah menelisik kembali ke belakang, dan nantinya, membayangkan bagaimana ia akan terus bergulir. Yang berganti, bagaimana?[*]
Edisi Khusus IV/November/2019
Jamal Wiwoho Bagaimana?
Editorial: Yang Tumbuh Patah Yang Berganti, Bagaimana?
Laporan 1: Rektor Baru, Seribu Asa Baru
Laporan 2: Ada Apa Dengan SPI?
Laporan 3: Widodo Muktiyo: Kami Tidak Mau Diintervensi
Riset: Persepsi Mahasiswa UNS Terhadap Rektor UNS 2019-2023
Pemimpin Umum: Akhmad Giri Suryana Pemimpin Redaksi: Adhy Nugroho Redaktur Pelaksana Edisi Khusus Laman Saluran Sebelas: Umi Wakhidah Reporter: Imriyah, Aulia Anjani, Lulu Febriana Damayanti, Hesty Safitri, Kartika Sofiyanti Riset: Titi Cahyanti