Jumat (1/7), “Matchday” turnamen futsal FKIP berhasil dijuarai oleh Tim Futsal Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. Turnamen yang dihadiri setidaknya 19 tim dari berbagai prodi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Futsal FKIP. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka kembali menghidupkannya kebersamaan mahasiswa FKIP UNS.
Turnamen yang disponsori oleh Das Des Clean Shoes dimulai pada Minggu, 31 Juli 2022 bertempat di Gelora Merdeka FKIP. Kegiatan ini terpaksa berhenti pada jam 16.00 WIB dan dilanjutkan pada hari Jumat karena kondisi yang tidak memungkinkan. Peserta kegiatan yang bergabung kompetitif dalam merebutkan Piala Bergilir FKIP. Kegiatan Matchday makin meriah dengan hadirnya para pendukung atau supporter tim yang bermain. Turnamen terbentuk akibat kesadaran kegiatan luring khususnya di lingkungan FKIP yang sudah mulai terselenggara. Ketua Komunitas, Erludu, mengaku tergerak hatinya mengajak teman-teman dari berbagai prodi di FKIP yang berdomisili Solo Raya untuk menghidupkan suasana kuliah luring khususnya kegiatan bidang olahraga.
“Saya melihat banyak fakultas lain mulai tergerak membuat turnamen internal offline, seperti di Fakultas Pertanian. Kemudian saya inisiatif mengajak rekan saya, Dela, dari Pendidikan Akuntansi untuk mengadakan turnamen futsal dengan memberikan kolektif yang murah supaya para mahasiswa terpantik untuk ikut memberanikan diri mengikuti kegiatan-kegiatan luring,” tutur Erludu.
Menurutnya, kegiatan dibidang keolahragaan khususnya futsal adalah kegiatan yang memang anti-gagal untuk dilangsungkan. Terbukti dengan bergabungnya 19 Prodi di FKIP pada turnamen kali ini, termasuk prodi PGSD Kebumen selaku prodi FKIP cabang terjauh UNS. Kegiatan ini dipersiapkan dalam jangka waktu dua minggu dengan panitia yang terbentuk dari perwakilan 9 Prodi FKIP ini murni dari komunitas dan mengajak media partner seperti BEM FKIP.
“Saya mengumpulkan dari 9 Prodi untuk memberikan 2 perwakilan. Kemudian saya ajak diskusi menyatukan pemikiran karena membuat turnamen sebesar ini perlu keberanian. Jujur saya kita dari komunitas tidak ada pihak dari BEM yang ikut campur, hanya menjadi media partnership. Saya lihat dari tahun kemarin acara internal yang paling meriah adalah futsal jadi ya saya ajak untuk mengadakan turnamen,” lanjut Erludu.
Kegiatan bertema Das-Des Clean Klub kali ini bisa menjadi pemantik Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), maupun komunitas lainnya untuk ikut tergerak membangun relasi antar-prodi membuat event offline seperti ini. Erludu juga menjelaskan bahwa untuk mengumpulkan biaya, tim atau prodi yang bergabung diminta memberikan kolektif uang sebesar Rp20.000,- Alasan kolektif uang yang relatif kecil ini supaya bisa menjadi pemantik kepada pihak HMP, BEM, atau komunitas lainnya bisa lebih berani mengadakan kegiatan luring.
Melebihi ekspektasi, Euforia Dirasakan Para Peserta
Kegiatan luring skala besar yang pertama kali dilaksanakan setelah dua tahun terakhir meredup, sanggup menarik atensi para mahasiswa. Tentunya memberikan pengalaman berkesan, apalagi bagi para mahasiswa “angkatan covid” yang belum merasakan suasana kuliah luring. Turnamen yang terselenggara dua hari ini sukses mempertahankan keantusiasan peserta. “Seru, pertama kali ikut acara offline dalam lingkup FKIP dan euforianya ada. Saya pikir kegiatan FKIP tidak se-hype kegiatan yang lainnya ternyata justru bener-bener di luar ekspektasi. Semoga saja besok juaranya tidak hanya diambil satu, kalau diadain lagi bisa lebih baik lagi terutama fasilitas yang akan digunakan dan wasit yang berlisensi,” harap Fian, Mahasiswa tahun 2020 yang hadir mendukung tim dari Prodi Pendidikan Geografi.
Aksi Solidaritas Suporter Pendidikan Teknik Mesin
Tim suporter yang menyebut dirinya sebagai Pandawa Mesin Lima ini ternyata telah mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum kegiatan Matchday berlangsung. Persiapan meliputi pengenalan lagu-lagu yang dinyanyikan kepada mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang memang belum pernah mengikuti kegiatan serupa. Suporteran PTM sendiri merupakan budaya lama dari anak-anak Pendidikan Teknik Mesin dari tahun ke tahun dan biasa dikenalkan ketika sapa mahasiswa baru (samaru) maupun kegiatan sambut wisuda.
“Persiapan dilakukan atas kesadaran mahasiswa mesin untuk mendukung teman-teman yang berlaga. Suporteran sendiri memang sudah sering dilakukan oleh kakak-kakak tingkat yang pernah menjalani kuliah offline,” ujar Risal salah satu Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin 2020.
Antusiasme lebih terasa lagi sejak Sabtu malam tepatnya pada 30 Juli 2022. Perwakilan tim pendukung datang terlebih dahulu untuk menata layout dan juga banner. Kondisi makin pecah saat hari kegiatan berlangsung lebih dari 100 Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin dari berbagai angkatan hadir turut serta memeriahkan acara.
“Sabtu, jam sebelas anak-anak PTM datang ke pusat bawa perkap kebutuhan kegiatan. Mendirikan tiang buat pasang banner dan sebagainya. Beruntung banyak yang datang ikut mendukung tim pemain,” jelas Risal. Meletusnya suporter pemilik akun Instagram pandawa5_pabelan selama dua hari kegiatan, membuat nama Pendidikan Teknik Mesin menggema di seluruh penjuru Gedung FKIP UNS dan menambah semangat para pemain untuk memenangkan turnamen.
“Dapat suporter yang luar biasa ya sangat terharu, dari diri sendiri juga jadi ada semangat tersendiri untuk menang, tidak ingin membuat kecewa suporter yang hadir,” tegas Rizky Prananda, salah satu pemain tim futsal Pendidikan Teknik Mesin yang berhasil meraih Piala Bergilir FKIP.
Penulis: Andriana Sulistiyowati
Editor: Rizky Fadilah