Senin (09/08), Majelis Wali Amanat (MWA) UNS melakukan diskusi dengan Muhtar Mahmud Arifin selaku Direktur Keuangan dan Optimalisasi Aset UNS mengenai anggaran tower UNS. Diskusi tersebut juga dihadiri oleh puluhan Mahasiswa UNS secara daring melalui pelataran Zoom Meeting. Selain bertujuan membahas anggaran, diskusi ini juga menjadi bentuk pengawalan jalannya pembanguan Tower UNS dan diharapkan menjawab pertanyaan publik, khususnya mahasiswa UNS terkait dengan Tower UNS yang masih dalam tahap pembangunan.
Pada diskusi ini, Zakky Mustofa Zuhud selaku Ketua BEM UNS sekaligus anggota MWA UM mengajak mahasiswa untuk mengawal beberapa hal, yaitu:
1. Rencana anggaran kampus untuk Tower UNS sehingga diharapkan anggaran tersebut dapat sepenuhnya berguna untuk pemberdayaan kampus.
2. Kekecewaan mahasiswa terhadap kampus UNS yang menunda pembangunan kampus cabang yang direncanakan selesai tahun 2021 ini, termasuk pembangunan dan penyetaraan fasilitas kampus cabang.
3. Manajemen dari Tower UNS untuk mahasiswa, artinya kampus memberikan akses yang lebih memihak mahasiswa, sedangkan untuk umum lebih baik dikomersialkan.
Muhtar mengatakan bahwa demolisi bangunan bekas Tower UNS sudah dilakukan sejak tahun 2019 dan baru disahkan pada tahun 2020, sehingga pembangunan Tower UNS dimulai dan direncanakan akan selesai pada tahun 2021 ini. Muhtar juga menyampaikan bahwa anggaran tower didapat dari SPI tahun 2020 dan sebagian SPI dari tahun 2021. Total rencana anggaran sebesar 148 miliar rupiah. Sementara untuk praktiknya dana terkumpul 130 Miliyar rupiah.
“Sebenarnya permasalahan tower ini sudah berkali-kali disampaikan, bahkan datanya juga sudah banyak tersebar,” lanjutnya ketika ditanya mengenai anggaran Tower UNS.
Muhtar juga menegaskan bahwa anggaran Tower UNS tidak mengganggu alokasi anggaran fakultas. Anggaran pembangunan fisik fakultas diambil sebesar 45% dari Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI) mahasiswa.
Namun, diskusi tersebut dinilai kurang memuaskan karena Muhtar Mahmud Arifin sebagai narasumber tidak bisa menampilkan data anggaran secara langsung. Meskipun pertemuan tersebut merupakan diskusi, tetapi tidak ada sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber sehingga pertanyaan mereka tidak sepenuhnya terjawab.
“Saya tidak bisa menjawab pertanyaan diskusi dan menampilkan data karena saya hanya menggunakan ponsel dan posisi saya sedang tidak berada di Solo,” jawab Muhtar ketika ditanya mengenai data anggaran Tower UNS.
Tak ada titik terang, diskusi diakhiri oleh Ketua BEM UNS, Zakky Mustofa Zuhud yang mengatakan bahwa uang dari anggaran Tower UNS lebih baik digunakan untuk kebaikan mahasiswa karena berasal dari mahasiswa. Sedangkan diskusi selanjutnya mengenai anggaran Tower UNS ini akan dijadwalkan ulang sembari menunggu Muhtar Mahmud Arifin kembali ke Solo.
Penulis: Elisa Alia Anwar dan Lia Kurniawati
Editor: Hesty Safitri