Foto: Humas Tim Hibah MBKM Desa Kajen 

TIM HIBAH MBKM UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SOSIALISASIKAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI LIMBAH SAYUR DAN BUAH

2

KLATEN – Tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) sukses mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah sayur dan buah dengan pemanfaatan molase dan Effective Microorganism (EM4) di Desa Kajen, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Kegiatan tersebut bertujuan guna mengurangi limbah sayur dan buah di rumah tangga petani. Selain itu, kelangkaan pupuk dapat teratasi dengan kemampuan petani dalam menghasilkan pupuk organik secara mandiri sehingga dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan petani.

Desa Kajen merupakan salah satu desa di Kabupaten Klaten yang wilayahnya didominasi oleh areal pertanian yang mencapai sekitar 200 ha. Mata pencaharian masyarakat Desa Kajen mayoritas sebagai petani yang bergantung pada sektor pertanian. Petani di Desa Kajen mengeluhkan bahwa langkanya pupuk menyebabkan tingginya harga pupuk yang beredar di pasaran. Hal ini menyebabkan tingginya biaya yang dikeluarkan oleh petani dan menurunnya keuntungan yang didapatkan. 

“Hal ini memunculkan gagasan dari Tim Hibah MBKM UNS untuk memanfaatkan limbah sayuran dan buah dari rumah tangga petani agar tidak terbuang sia-sia. Maka dari itu, Tim Hibah MBKM UNS mengadakan sosialisasi dan pelatihan yang diharapkan mampu untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh para petani di Desa Kajen,” tutur Tim Hibah MBKM UNS.

Dalam kegiatan ini, Tim Hibah MBKM UNS mengundang perwakilan dari 3 (tiga) kelompok tani di Desa Kajen. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk cair organik ini dilaksanakan di Kelurahan Desa Kajen. Tim Hibah MBKM UNS memulai kegiatan tersebut dengan pemaparan materi dan video terkait proses pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Salah satu anggota tim menjelaskan kepada para petani terkait bahan-bahan yang diperlukan serta peralatan dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) serta menjelaskan efisiensi biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan pupuk cair tersebut.

Selanjutnya, Tim Hibah MBKM UNS mengajak para petani untuk melakukan praktek pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) secara langsung yang diarahkan oleh mahasiswa MBKM. Praktek ini dilakukan dengan menggunakan 3 galon yang sudah berisi limbah sayur dan buah yang sudah dicacah. Limbah sayur dan buah yang sudah dicacah dicampur bersama dengan EM4 dan molase, kemudian diaduk hingga tercampur rata.

Effective Microorganism (EM4) merupakan bakteri pengurai yang umumnya digunakan dalam pembuatan pupuk organik. Dalam menjaga proses penguraian tersebut maka diperlukan molase yang berguna sebagai makanan bagi bakteri pengurai (EM4). Penggunaan EM4 diharapkan mampu untuk mengurai limbah sayur dan buah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang siap dipakai. Proses pengendapan memerlukan waktu kurang lebih 2 minggu untuk memaksimalkan bakteri pada pupuk cair,” kata tim.

Di akhir acara sosialisasi dan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Tim Hibah MBKM UNS membagikan Pupuk Organik Cair (POC) yang sudah siap pakai kepada para petani. Sebelumnya, mahasiswa MBKM UNS sudah membuat  sebanyak 140 L Pupuk Organik Cair yang nantinya akan dibagikan kepada para petani saat melakukan sosialisasi dan pelatihan.

Beberapa petani mengharapkan agar Pupuk Organik Cair (POC) yang sudah siap pakai diimplementasikan di lahannya. Respon dan antusias dari para petani disambut positif oleh Tim Hibah MBKM UNS untuk melakukan kegiatan pemberian pupuk secara langsung ke lahan para petani tersebut.

“Pengadaan sosialisasi dan pelatihan ini membantu para petani dalam memberikan alternatif bagi lahannya. Namun, petani mengeluhkan rasa malas dalam pembuatan Pupuk Organik Cair yang dirasa terlalu memakan banyak waktu, dikarenakan para petani sibuk mengurus lahan,”kata salah satu petani.

Dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini memberikan kesempatan bagi Tim Hibah MBKM UNS untuk saling berbagi pengetahuan bertani antara petani dan mahasiswa. Petani mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh mahasiswa MBKM UNS dengan memberikan perbandingan biaya usaha tani yang dikeluarkan oleh para petani. Materi yang dijelaskan membuat petani mengetahui bahwa pembuatan Pupuk Organik Cair memerlukan bahan-bahan yang mudah dijumpai dan peralatan yang tidak terlalu mahal.

 

Penulis: Humas Tim Hibah MBKM Desa Kajen 

Editor: Dhiazwara Yusuf Dirga A