Sabtu (4/11) Kementerian Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Eksekutif Mahasiswa sukses gelar talkshow UNS Career Festival: Empowering Your Career Path. Bertempat di Ballroom UNS Tower, talkshow menghadirkan empat pembicara dengan latar belakang yang berbeda, antara lain Arif Reza Fahlepi selaku Ketua Kemitraan Public Affairs Forum Indonesia, Muhammad Denny Ermansyah selaku Direktur SDM, Umum dan IT Perum Perhutani, Muhammad Pradana Indraputra selaku Staf Khusus Kementerian Investasi BKPM RI, serta Alfreno Kautsar R selaku Co-owner dan Executive Director at Inspire IDN. Acara dihadiri kurang lebih 200 peserta yang berasal dari berbagai universitas seperti UNS, UNSA, bahkan Universitas Gunadarma.
Menurut Nibras, selaku ketua pelaksana UNS Career Festival konsep talkshow dipilih dengan tujuan untuk menyatukan empat speaker dari background yang berbeda di waktu yang bersamaan. Nibras juga menuturkan bahwa pemilihan tema dibuat secara general supaya dapat mencakup semua kalangan mahasiswa dari berbagai fakultas. “Jadi memang untuk tema kita buat segeneral mungkin untuk menarik perhatian audience lalu setelah itu baru kita klasifikasikan ke dalam beberapa sub tema,” ucap Nibras
Acara dimulai sekitar pukul 09.30 WIB dan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu dilanjutkan sambutan-sambutan dari perwakilan rektor, Dinas Ketenagakerjaan, Presiden BEM UNS, dan ketua panitia UNS Career Festival. Dalam sambutan Presiden BEM UNS, Hilmi Ash Shidiqi mengungkapkan betapa pentingnya pengetahuan akan dunia pasca kampus bagi seluruh mahasiswa, “Ternyata masih banyak mahasiswa yang baru tahu pengetahuan tentang dunia pasca kampus setelah mereka lulus, maka berbahagialah kalian karena bisa belajar hari ini dan bisa mempersiapkan dunia pasca kampus jauh-jauh hari.”
Memasuki acara utama yaitu talkshow. Pada topik pertama, para speaker diminta membahas secara umum kasus di mana sering kali anak muda merasa insecure melihat temannya yang sudah berproses sedangkan dirinya tidak. Bapak Muhammad Denny Ermansyah menjawab dengan menjelaskan pentingnya mengatur mindset agar tidak mudah berkecil hati, “Orang lain boleh mulai duluan, tetapi belum tentu sampai duluan. Setiap orang punya jalannya masing-masing.” Senada dengan itu, Bapak Arif Reza Fahlepi menambahkan untuk jangan minder dan jangan mudah untuk men-underestimate diri kita sendiri. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Selanjutnya, moderator meminta para speaker untuk bercerita tentang dunia pasca kampus yang mereka rasakan. Keempat speaker kemudian secara bergantian menceritakan pengalaman mereka dari awal hingga sampai pada titik sekarang. Selain itu, para speaker juga memberikan berbagai insight-insight baru di tengah mereka bercerita. Seperti pesan dari Mas Alfreno Kautsar R yang mengingatkan peserta tentang pentingnya sebuah proses, “Proses itu inti, cita-cita itu mimpi. Proses akan membentuk diri kita jauh lebih hebat dari sebelumnya. Biar proses tidak terasa berat, do what you love.”
Topik selanjutnya para pembicara membahas tentang skill apa saja yang perlu dikembangkan anak muda sekarang. Mas Muhammad Pradana Indraputra menjelaskan bahwa ada banyak sekali skill, baik hardskill dan softskill di dunia ini yang tidak mungkin bisa semua dipelajari. Sebabnya adalah keterbatasan waktu dan keterbatasan kemampuan sebagai manusia. Maka pilih skill yang sesuai dengan mimpi dan tujuan masing-masing. Hal ini menjadi pesan penting bagi peserta untuk sedini mungkin menetapkan mimpi mereka.
Topik terakhir yang dibahas adalah soal pengaruh relasi di dunia pasca kampus. Jawaban keempat speaker relatif sama. Mereka tidak menafikkan adanya pengaruh relasi di dunia pasca kampus. Namun, relasi bukan menjadi hal yang paling berpengaruh. Tetap pada akhirnya kualitas, kapasitas, dan integritas dari orang tersebut yang dilihat. “Akan ada fase di mana relasi dapat membantu karir anda, tetapi sebelumnya integritas kita yang akan menentukan,” ungkap Bapak Arif Reza Fahlepi menutup pembahasan.
Sesi talkshow berakhir dengan closing statement dan penyerahan bingkisan kepada masing-masing speaker. Namun, sebelumnya ada sesi tanya jawab yang ditujukan kepada peserta yang masih penasaran dengan ilmu yang sudah mereka dapatkan. Para peserta yang bertanya kemudian mendapatkan hadiah berupa bingkisan dari panitia dan hadiah khusus berupa buku dan merchandise dari para speaker.
Salah seorang peserta, Raihan Firdaus dari Prodi Pendidikan Teknik Bangunan mengutarakan kesannya mengikuti acara ini. “Acara ini bisa dibilang perfect, pembawaan dari moderator, narasumber yang kompeten, dan permasalahan-permasalahan yang dibahas tadi sangat relevan dengan mahasiswa sekarang. Acara ini layak diikuti seluruh mahasiswa karena banyak sekali ilmu yang bisa didapatkan, termasuk diantaranya adalah cara membuat smartplan yang baik.” Selain itu, Raihan juga berpesan kepada mahasiswa pada umumnya untuk jangan takut menghadapi tantangan ke depan.
Dalam wawancara terpisah yang dilakukan LPM Kentingan, Pradana Indraputra mengungkapkan alasannya tertarik untuk menjadi speaker dalam event ini karena awarenes-nya terhadap mahasiswa yang akan menghadapi dunia pasca kampus dimana diperlukan softskill dan hardskill serta pentingnya untuk meningkatkan value diri. “Saya mengapresiasi awarenes BEM UNS untuk mengangkat topik mengenai kehidupan pasca kampus,” jelasnya.
“Saya merasa terpanggil untuk membagikan pengalaman saya di dunia kerja supaya adik-adik mahasiswa dapat lebih mempersiapkan diri dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi supaya adik-adik mahasiswa tidak mengalami yang namanya salah langkah,” ungkapnya lebih lanjut.
Pradana juga memberikan pesan kepada mahasiswa yang tengah dalam perjalanan mengejar karir bahwa mahasiswa harus menyadari bahwa dunia sekarang sudah menjadi dunia yang global, “Saya punya satu terminologi bahwa dunia ini sudah menjadi satu desa yang besar, karena semua informasi sudah bisa diterima dengan mudah,” tutur Pradana
Jadi persaingan tidak hanya dengan orang lokal namun bahkan dengan orang-orang di seluruh dunia, dan adik-adik mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik, mulai dari persiapkan hardskill, softskill, dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki untuk menyongsong dunia kerja,” pungkasnya.
Penulis: Taqiuddin dan Khalila
Editor: Revy Anestasia