Solo Job Fair ke-5, Angka Peminat Alami Penurunan

UNS kembali hadirkan Solo Job Fair ke-5. Bertempat di Student Center, acara ini berlangsung selama 3 hari (12-14/4).

Acara yang terlaksana berkat kerjasama ME Organizer, Paramex, Solopos, dan CDC UNS ini dimulai pukul 09.00-16.00 WIB. Dengan HTM sebesar Rp 20.000,- , acara ini dibuka untuk masyarakat umum di daerah Solo dan sekitarnya. Sebanyak 32 stan dari perusahan besar tingkat nasional menjadi pengisi acara Solo Job Fair Kelima kali ini.

Acara Solo Job Fair ke-5 ini bertujuan sebagai sarana yang menjembatani dunia kerja dengan pendidikan. Acara ini dinilai sangat positif oleh para pencari kerja.  “Untuk menambah informasi lowongan pekerjaan, saya rasa perlu diadakan acara seperti ini,” ucap Fajri salah satu pengunjung Solo Job Fair dari Manahan.

Solo Job Fair ke-5 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Angka peminat kali ini mengalami penurunan. “Kita cuma di kasih waktu dua minggu untuk mencari perusahaan-perusahannya, coba kalau waktunya sebulan, mungkin bisa dapat ratusan perusahaan,” ucap Lala, panitia acara. Selain karena persiapan yang kurang, disebutkan pula bahwa alasan kurang ramainya Solo Job Fair kali ini juga disebabkan lokasi acara yang lebih sempit dan kurang representatif. Tahun sebelumnya, Solo Job Fair diadakan di Auditorium UNS yang mampu menampung lebih banyak perusahaan.

Job Fair ini merupakan acara rutin yang diadakan di beberapa kota di Indonesia, meliputi Bandung, Surabaya, Purwokerto, Yogyakarta dan kota besar lainnya. Dalam satu bulan dapat diadakan 3 event di kota yang berbeda. Salah satu perusahaan yang selalu bekerjasama dalam acara ini adalah PT. Whidia Bharaya. “Untuk kota Solo lebih sepi mbak, baru 6 orang mendaftar disini, kalau di Yogyakarta dan Surabaya kemaren lebih ramai mbak, ucap Setiawan, karyawan sebuag perusahaan konsultasi tower itu.

“Harapan dari acara ini sih untuk menurunkan angka pengangguran, memang terdengar klise, tetapi inilah yang kini terjadi,” ungkap Mukti ketua panitia. Mukti menambahkan  bahwa selama ini dunia pendidikan tidak selaras  dengan dunia kerja, banyak yang diantara pelamar tidak bisa menghadapi tantangan suatu perusahaan yang berlainan dengan keahlian di bidang mereka masing-masing.

Lebih lanjut, Mukti menerangkan dengan Solo Job Fair ini pula segudang manfaat tidak hanya diperoleh pihak panitia saja. “Antara perusahaan dan mitra kerja (pelamar) saling bekerja sama untuk memperoleh yang terbaik. Perusahaan mampu memperoleh tenaga kerja yang baik dan pelamar pun dapat sukses dengan pencarian perusahaan yang menjadi impiannya,” terangnya. (Sholikhah, Desy)