Foto: Sabila Soraya Dewi/ LPM Kentingan

Solo Batik Carnival 2022 Akan Gelar Fashion Show di Metaverse

Setelah dua tahun vakum akibat COVID-19, Solo Batik Carnival (SBC) akan kembali digelar pada 2 Oktober 2022 mendatang, bertepatan dengan Hari Batik Nasional. SBC tahun ini melakukan terobosan baru, yaitu pagelaran fashion show di metaverse. Hal ini dipaparkan oleh Lia Imelda, Ketua Yayasan Solo Batik Carnival pada Press Conference SBC di Loji Gandrung, Sabtu (13/8). “Bekerja sama dengan startup di bidang mobile apps yang memfokuskan pengembangan aplikasi virtual experience, kami mencoba mengemas pertunjukan karnaval dengan teknologi yang memastikan sebuah peristiwa yang bisa disaksikan di belahan dunia manapun,” jelas Lia.

Startup yang dimaksud adalah Kota Maya, saat ini Kota Maya mengembangkan aplikasi dengan tag line “Metaverse Merakyat”. Daniel Santoso, selaku founder memastikan bahwa aplikasi yang digunakan pada SBC nantinya akan mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan. “Aksesnya gratis, gadget yang digunakan tidak perlu high end, RAM tidak sampai 4 GB pun sudah bisa. Jadi, semua orang bakal bisa menikmati SBC tanpa khawatir gadget-nya tidak kompatibel,” jelasnya. Lebih lanjut, Daniel memaparkan cara untuk berpartisipasi dalam fashion show SBC di metaverse nantinya. “Setelah download aplikasi Kota Maya, kita bisa membuat avatar dengan selfie. Setelah avatar dengan wajah kita jadi, cukup foto semua kostum yang ingin dipamerkan dalam fashion show. Mulai dari baju, celana, sabuk, sampai mahkota. Kostum-kostum tersebut bakal otomatis terpasang sebagai pakaian yang dipakai avatar kita,” ujarnya. Tidak hanya model, di dunia metaverse nantinya peserta juga bisa melakukan fashion show. Hal ini akan meningkatkan potensi batik untuk dapat lebih terlihat di berbagai penjuru dunia.

Pagelaran karya bertemakan “Metaverse: The Precious Legacy” tersebut mengangkat konsep besar kerajaan. Hal ini seperti yang disampaikan Ade Sugriwa, selaku Director SBC 2022. “SBC ke-13 ini akan terbagi menjadi 3 model. Pertama, Battle Royal Kingdom untuk model basic, kita angkat kostum terdahulu dengan warna biru dan hijau yang melambangkan Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran. Kedua, Heritage Hereditary untuk model middle, mengenakan busana elegan dan glamor berwarna merah, hitam, dan emas sebagai implementasi warisan kerajaan. Ketiga, Empire Intergalactic untuk model advance, menampilkan secara riil penampilan kostum yang sudah out of the box. Dengan mencampurkan unsur metaverse di sini, kami mengajak penonton untuk berimajinasi bentuk riil busana kerajaan di luar angkasa,” urainya.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Is Purwaningsih, turut menyampaikan antusiasnya dalam menyambut pagelaran SBC yang ke-13 tersebut. “Kami sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh SBC. Konsep metaverse ini pasti akan menarik perhatian anak muda dan cinta terhadap SBC akan semakin tinggi. Saya harap nantinya semua orang bisa ikut kirab di dunia virtual, seolah-olah kita benar-benar di runway,” pungkasnya.

Penulis: Sabila Soraya Dewi

Editor: Rizky Fadilah