“Bu … beli!”
Suatu hari, aku berseru untuk memanggil ibu pemilik warung sembari memainkan beras. Tapi, kok kali ini berasnya enggak ada?
Ada sih, tapi lebih sedikit, enggak kayak biasanya. Karung-karung yang biasanya bertumpuk-tumpuk pun juga tak terlihat kali ini. Tidak di sini saja ternyata. Berangkat ke minimarket sampai supermarket besar, mau cari beras juga … kosong. Lalu, ketika pada akhirnya sudah menemukan kembali beras, harganya meningkat tak main-main. “Satu Indonesia harganya berubah, ngeri,” kata seorang penjual beras di sebuah pasar di Jawa Tengah.
Masih di permulaan tahun 2024 ini, beras C4 yang awalnya sekitar Rp10.000 naik menjadi Rp15.000 per kilonya, juga Mentik Wangi yang mulanya sekitar Rp15.000 tembus Rp21.000. Katanya, perubahan iklim-lah yang menjadi salah satu dari penyebab langka dan mahalnya beras ini. Yah, memang. Langkanya gabah dan terbatasnya panen pada 2023 lalu akibat El Nino juga dikatakan turut serta dalam melonjaknya harga beras ini. Tapi, memangnya perubahan iklim hanya menyikat Indonesia saja mengetahui adanya banjir beras impor?
Terlepas dari banyaknya faktor penyebab tersebut, semoga harga beras segera membaik dan tidak ada beras yang disimpan dalam gudang ataupun terlibat dalam permainan pedagang.
Penulis: Ayra Adlina Mahanani Zahra
Siapa yang Bermain (Harga) Beras?
“Bu … beli!”
Suatu hari, aku berseru untuk memanggil ibu pemilik warung sembari memainkan beras. Tapi, kok kali ini berasnya enggak ada?
Ada sih, tapi lebih sedikit, enggak kayak biasanya. Karung-karung yang biasanya bertumpuk-tumpuk pun juga tak terlihat kali ini. Tidak di sini saja ternyata. Berangkat ke minimarket sampai supermarket besar, mau cari beras juga … kosong. Lalu, ketika pada akhirnya sudah menemukan kembali beras, harganya meningkat tak main-main. “Satu Indonesia harganya berubah, ngeri,” kata seorang penjual beras di sebuah pasar di Jawa Tengah.
Masih di permulaan tahun 2024 ini, beras C4 yang awalnya sekitar Rp10.000 naik menjadi Rp15.000 per kilonya, juga Mentik Wangi yang mulanya sekitar Rp15.000 tembus Rp21.000. Katanya, perubahan iklim-lah yang menjadi salah satu dari penyebab langka dan mahalnya beras ini. Yah, memang. Langkanya gabah dan terbatasnya panen pada 2023 lalu akibat El Nino juga dikatakan turut serta dalam melonjaknya harga beras ini. Tapi, memangnya perubahan iklim hanya menyikat Indonesia saja mengetahui adanya banjir beras impor?
Terlepas dari banyaknya faktor penyebab tersebut, semoga harga beras segera membaik dan tidak ada beras yang disimpan dalam gudang ataupun terlibat dalam permainan pedagang.
Penulis: Ayra Adlina Mahanani Zahra