Gambar diambil dari https://boemimahardika.wordpress.com/

Gerundelan untuk Kendeng

(Vera Safitri)

 

 

Surakarta, saluransebelas.com – Setidaknya delapan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan beberapa organisasi pergerakan mahasiswa di Jawa Tengah, menyampaikan gerundelan mereka dalam acara Kartini-Kendeng: Ruwatan Giri Bawono, di Public Space 3, FISIP UNS, Rabu (5/4). Beberapa di antaranya adalah, SATUNAMA, Kampungnesia, Guyub Bocah, Jejer Wadon, KOMPAK, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Persatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII).

 

Acara besutan Yayasan SATUNAMA, Kampungnesia, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UNS ini, juga sempat mendatangkan tiga lukisan karya aktivis perempuan, Dewi Candraningrum.

 

Dalam acara tersebut, satu per satu perwakilan dari LSM dan organisasi pergerakan mahasiswa yang hadir diminta menyampaikan gerundelan-nya tentang kasus pembangunan pabrik semen di kawasan karst Kendeng. Meski disampaikan dengan cara yang berbeda-beda, semua LSM yang menghadiri acara tersebut kompak mendeklarasikan diri menolak pembangunan pabrik semen di kawasan Kendeng.

 

“Hari ini, negara takut untuk kehilangan lima triliun. Padahal dengan mempertahankan CAT [Cekungan Air Tanah] kawasan Kendeng, uang lima triliun itu tidak ada apa-apanya,” ujar Akhmad Ramdhon, pendiri Kampungnesia.

 

Pernyataan hampir serupa sempat disampaikan Maria Sucianingsih, wakil Yayasan SATUNAMA. Dalam gerundelannya, ia merasa salah satu aksi paling nyata untuk membela para petani di Kendeng adalah dengan bergerak lebih aktif di dunia maya. Di sela-sela gurendelan pun, para pembicara terus mengajak hadirin untuk aktif menulis tagar (#) “savekendeng”, “ruwatangiribawono”, atau “kartini-kendeng” di akun media sosial masing-masing.

 

“Mungkin pertemuan hari ini bisa lebih meningkatkan kesadaran para mahasiswa, meningkatkan kepedulian mereka terhadap kasus-kasus seperti ini. Kami masih percaya jika mahasiswa itu agen perubahan,” ungkap Siti Zunariyah, Dosen Sosiologi UNS yang juga tergabung dalam Kampungnesia.

 

Selain itu, sempat ada pembacaan maklumat pernyataan sikap Universitas Indonesia (UI) terhadap kasus ini. Maklumat tersebut berisi penolakan para akademisi UI terhadap pembangunan pabrik semen di Kendeng. Pernyataan ini baru diterbitkan hari ini dan sudah ditandatangani ratusan guru besar di UI. Sementara UNS belum menentukan sikap. “Untuk sikap keberpihakan UNS mungkin belum tahu, kalau pernyataan sikap kami (Kampungnesia dan LSM yang hadir) sudah jelas menolak hal itu,” jelas Siti.[]