Kamis ( 7/11 ) pukul 16.00 WIB, beberapa mahasiswa masih disibukkan dengan aktivitas non-akademiknya di gedung fakultas masing-masing di UNS. Kegiatan yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap perannya sebagai mahasiswa, melakukan penghitungan surat suara dalam Pemira 2013 UNS.
Tempat penghitungan suara di tiap fakultas dibagi lagi menjadi beberapa tempat sesuai kebutuhan fakultas. Misanya saja di Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) ada tujuh tempat penghitungan surat suara. Dari ketujuh tempat tersebut, tiga di antaranya terletak di kampus cabang ( Pabelan, Kleco, dan Ngoresan). Dalam penghitungan surat suara ini minimal ada dua saksi dan ada dua orang dari Panitia Pemilu Fakultas (PPF) yag tugasnya mencatat penghitungan suara dan membaca surat suara. Di FKIP di gedug C, penghitungan suara di mulai dari jam 17.00 s.d. 20.00 WIB. Penghitungan dimulai dari surat suara pemilihan caleg distrik FKIP UNS, lalu dilanjutkan dengan partai proporsional, dan terakhir dilakukan penghitungan surat suara untuk capres dan mawapres.
Serupa dengan di FKIP, perhitungan suara di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS juga dimulai pukul 17.00 WIB, di ruang sidang II FEB UNS. Perhitungan suara di fakultas tersebut berlangsung sedikit lamban. Hal tersebut dikarenakan sempat adanya silang pendapat di antara peserta perhitungan suara, dalam hal kriteria surat suara yang sah dan tidak sah. Menurut salah satu Panitia Pemilu Umum (PPU) Ishmah (19), silang pendapat tersebut terjadi dikarenakan adanya perbedaan presepsi dalam memaknai sebuah kalimat yang tertera pada lembar peraturan. “Iya, sebenarnya itu (silang pendapat) bukan karena kurang informasi. Jika dibaca lagi kalimatnya itu (kalimat yang ada di lembaran peraturan KPU), keterangan dari ketua KPU tadi sudah benar, tapi mbaknya tadi memaknai dengan presepsi yang lain”, tegasnya. Silang pendapat berlangsung sekitar 15 menit. Selama silang pendapat terjadi, perhitungan tetap dilakukan sembari panitia lain mencari informasi yang lebih akurat ke KPU pusat.
Lain lagi di Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) UNS, di fakultas ini perhitungan berlangsung kondusif. Sama sekali tidak ada silang pendapat saat acara berlangsung. Sebelumnya, FSSR juga sempat menggelar pemilu presiden BEM FSSR UNS. Berdasarkan data yang ada pada pemira saat ini dan data yang ada saat pemilu presiden BEM FSSR UNS lalu, diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang ikut andil dalam pemira kali ini menurun. Hal tersebut disayangkan oleh pawaslu, Usman (20), “Kalau dilihat dari perbandingan yang ada, antara saat pemilu presiden BEM FSSR UNS yang lalu dengan pemira kali ini, jumlah suara yang masuk itu menurun.” (Puput – Suryani)