PKKMB Generasi Emas, Atraksi dan Ambisi nan Suci

(Oleh: Adhy Nugroho)

 

SEORANG laki-laki terlihat dari belakang, tungkuk lehernya merah terbakar. Juga para mahasiswa baru yang terlihat berbondong-bondong, berjalan kaki di area belakang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Kentingan. Itu Kamis 16 Agustus 2018 sore sekira pukul tiga. Sebelumnya, mereka baru saja ikut berkumpul di stadion UNS guna mengikuti acara bertajuk Student Vaganza. Acara itu merupakan salah satu agenda pada rangkaian Program Kenal Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang sering digurau sebagai simulasi padang mahsyar.

 

 

Dua tahun yang lalu, acara Student Vaganza mampu memecahkan rekor juggling shuttle cock dengan peserta terbanyak. Tahun sebelumnya, rekor juga tercatat sebagai atraksi pembuatan mozaik terbanyak dan tercepat. Kali ini, atraksi semaphore tidak tercatat sebagai rekor, melainkan prestasi nusantara.

 

 

Jika sebelumnya, mozaik yang tercatat rekor itu berbentuk rupa destinasi-destinasi wisata di Indonesia, kali ini Student Vaganza membentuk atraksi mozaik yang memberikan dukungan kepada perhelatan Asian Para Games 2018.

 

 

“Tadinya mau Asian Games, cuma sudah terlalu mepet, karena dibuka tanggal 18. Akhirnya Asian Para Games” ujar Darril Hermawan, ketua panitia acara. Selain karena menjadi ajang perlombaan untuk para penyandang disabilitas untuk pertama kalinya di Asian Games, dukungan dari Menpora dan pihak rektorat juga menjadi faktor pembentukan atraksi mozaik ini.

 

 

Atraksi mozaik seperti menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya di UNS, melainkan kampus-kampus di Indonesia. Ini semacam ajang adu kreativitas. Produknya merupakan seni yang dapat terlihat dari ketinggian. Seperti sebuah pertunjukan megah, atraksi pembuatan mozaik inipun menentukan batas-batas sucinya. Dokumentasi hanya dilakukan oleh lembaga-lembaga yang berwenang yang telah ditentukan oleh panitia acara.

 

 

“Dua tahun lalu masih inget, yang di stadion bilang ‘yang di lantai tiga grha mohon untuk turun atau diturunkan’ dan itu sedikit membuat beberapa tersinggung” ujar Rizky Prasetyo lurah Graha Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UNS. Gedung Grha UKM sendiri terletak bersebelahan dengan stadion dan memiliki tiga lantai. Dari tempat tinggi itu bisa terlihat atraksi yang ada di stadion.

 

 

“Tahun lalu beberapa panitia masuk graha, ke lantai tiga, tanpa sepengetahuan. Itu juga membuat beberapa tersinggung” kata Rizky. Sehingga untuk membuat suasana acara semacam ini bisa lebih kondusif, terutama antara panitia dan warga Grha, Rizky menutup pintu lantai tiga ke arah stadion dan pengumuman di depan pintu masuk gedung Grha. “Ini [penutup pintu] saya yang masang” ujarnya.

 

 

Hal ini telah disepakati oleh kedua belah pihak yang mana panitia acara pun setuju untuk tidak memasuki Grha. “Hanya pers yang ada di daftar yang boleh dokumentasi. Itu juga dari sudut tertentu. Panitia, di MOU juga tidak boleh” ujar Darril.

 

 

Mozaik tahun ini membentuk rupa hitung mundur (3, 2, 1), logo Asian Para Games 2018, logo UNS, bendera Indonesia, dan logo PKKMB Golden Generation. Pada formasi logo PKKMB itu terbaca tulisan ‘Generasi Muda Berkarakter Berbudaya’; sesuai dengan tema yang diangkat untuk PKKMB generasi emas ini.

 

 

Euforia PKKMB tak hanya soal Student Vaganza yang turut menghadirkan bintang Rock, Kaka Slank. Pihak kampus pun turut menyelenggarakan acara bertajuk Green Campus pada Jumat 17 Agustus 2018. Di pagi hari para mahasiswa dikumpulkan untuk selanjutnya diharuskan untuk membersihkan area kampus, menghias pot, ataupun menanam tanaman. Tidak lupa, cita-cita UNS sebagai Kampus Hijau disuarakan kepada para mahasiswa baru ini.

 

 

Generasi Emas ini seperti digadang-gadang untuk menjadi generasi yang suci. Selain menjadi generasi yang ramah lingkungan, kampus pun mengadakan kuliah dalam rangkaian PKKMB. Kuliah itu dimulai dari 18 Agustus 2018 hingga selesai, yang mana tentang bela negara meliputi wawasan nusantara, kewaspadaan dan ketahanan nasional, juga tentang empat pilar kebangsaan. Selain itu juga kuliah tentang kecakapan berkomunikasi, penelitian, kewirausahaan, dan tentu saja spiritualitas. []