Mahasiswa KKN 51 FKIP UNS 2023 telah sukses merampungkan program kerja di dusun terpilih. Tidak sekedar formalitas belaka, kelompok KKN 51 FKIP UNS ini telah berhasil mengadakan pos lansia di Kelurahan Purwosari RW 09, Yosoroto. Selain sebagai wujud partisipasi dalam memeriahkan Hari Kemerdekan Republik Indonesia yang ke-78, juga sebagai upaya melaksanakan poin 3 SDGs “Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan”. Peresmian pos lansia bernama Seruni ini tepat dilaksanakan pada tanggal 17/08 lalu. Pelayanan yang dilakukan berupa kegiatan posbindu utama. Tak selesai di situ, acara peluncuran Pos Lansia Seruni juga menghadirkan dosen muda UNS sebagai mediator kesehatan masyarakat, Rizka Ayu Setyani. Antusiasme tergambar jelas dari sebanyak 50-an warga telah terdaftar di pos lansia perdana ini.
Edi Siswanto, Ketua RW 09 Kelurahan Purwosari, mendukung penuh adanya kegiatan layanan masyarakat sebagai deteksi dini resiko penyakit serta sarana edukasi untuk mencegah pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sekitar Kampung Yosoroto ini. Menurut Edi, kegiatan pemantauan kesehatan rutin seperti pos lansia memang sudah digadang-gadang direalisasikan guna memperhatikan pembangunan dibidang kesehatan. “Warga sini memang sudah mengharapkan adanya pos lansia, bahkan ada diantaranya yang sampai mengikuti pos lansia RW sebelah. Nah, hari ini diadakan Pos Lansia Seruni jadi warga juga terbuka untuk menerima”, jelas Edi.
Sri Handayani, perwakilan Puskesmas setempat, juga ikut hadir meramaikan kegiatan pos lansia sebagai konsultan kesehatan warga. Kegiatan konseling kesehatan ini dilakukan secara singkat dan tepat setelah dilakukan pengecekan berat badan, pemeriksaan tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah. Terjaring cukup tinggi keluhan kestabilan tekanan darah juga potensi gula darah tinggi.
Selanjutnya Rizka Ayu Setyani, sebagai pembicara utama di kegiatan pos lansia seri perdana ini membawakan materi terkait kesehatan lansia. Menurut Rizka ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh lansia, diantaranya mengenali perubahan pada diri misal penurunan kekuatan tubuh, daya ingat, fungsi indera tubuh, serta kekebalan tubuh. “Tidak bisa dipungkiri, pastinya di usia bapak/ibu sudah merasakan berbagai keluhan di antara penurunan indera pendengar ataupun penglihatan, mulai mudah sakit, gampang lelah semisal kerja berat, dan sebagainya.”
Sebelum keluhan semakin meningkat pada usia lansia, maka diperlukan adanya persiapan diri. Dosen muda UNS ini menuturkan persiapan masa lansia yang bisa dilakukan yaitu: menerima proses penuaan secara alamiah, membiasakan sabar juga berfikir positif dan optimis dalam melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan, meningkatkan komunikasi untuk menghindari resiko stress, menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan jasmani.
Kemudian dijelaskan juga bagaimana contoh ril dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi pra lansia/lansia. Pertama, mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa. Kegiatan ibadah yang secara rutin dilaksanakan dapat membantu para lansia untuk hidup teratur. Selain keteraturan, tipe pribadi yang taat ibadah juga cenderung mendapat ketenangan jiwa, sehingga otomatis terbiasa berpikir positif. “Hati yang tenang bisa membantu lansia dalam menstabilkan kesehatan. Banyak penyakit-penyakit atau keluhan yang jika dituntut ternyata berasal dari rasa kurang legowo yang membawa bapak ibu ini jadi banyak pikiran”, tutur Rizka.
Kedua, pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sekurang-kurangnya satu tahun sekali. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi dini terhadap penyakit kronis. “Untuk menggunakan obat sebisa mungkin mengikuti anjuran dokter jika dalam pemeriksaan terdapat penebusan obat”, jelas Rizka.
Tidak kalah penting, pengaturan gizi seimbang juga perlu diperhatikan. Diet sesuai kebutuhan gizi yang dianjurkan sesuai kondisi kesehatan meliputi sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Perbanyak juga makan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral dan serat. Konsumsi juga jenis ikan segar sehingga terpenuhi kebutuhan kalsium tubuh. Minum air putih minimal 2 liter wajib dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan.
“Porsi makan yang ideal dan telah disarankan oleh WHO yaitu ½ piring buah dan sayur, kemudian ½ piring yang lain dibagi untuk karbohidrat atau makanan pokok ⅔ dan ⅓ nya lauk pauk”, terang Rizka diakhir pemaparan materi.
Ketua Pengurus Pos Lansia terpilih, Kambali sempat mengungkapkan harapannya terkait keberjalanan kegiatan dapat diadakan secara konsisten dan berkelanjutan. “Selain harus istiqomah nantinya untuk dilaksanakan rutin setiap bulan, supaya bapak ibu ini tetap merasa tertarik juga bisa kita adakan senam bersama”, harap Kambali terhadap keberlanjutan Pos Lansia Seruni.
Penulis: Humas KKN 51 UNS
Editor: Revy Anestasia