Perbaikan Keamanan Kampus

Sebuah perguruan tinggi, akan selalu dinilai kualitas maupun kuantitasnya oleh khalayak umum. Kualitas merupakan hal-hal yang berkaitan dengan mutu pendidikan dan pendidik yang ada di dalamnya, sedangkan kuantitas berkaitan dengan sarana prasarana yang ada di lingkungan kampus.

Apabila perguruan tinggi memiliki kualitas dan kuantitas yang baik, tentu khalayak tidak akan meremehkannya, bahkan banyak yang mencarinya, terlebih calon-calon mahasiswa. Begitu pula dengan UNS, sangatlah memperhatikan dan selalu berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.

Keamanan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kuantitas sebuah perguruan tinggi, sebab mahasiswa dapat memberikan penilaiannya secara langsung berkaitan dengan keamanan di lingkungan kampus.

Berkaitan dengan keamanan di lingkungan kampus UNS, sangat disayangkan, akhir-akhir ini marak kejadian-kejadian yang membuat mahasiswa cemas, seperti pencurian sepeda motor/helm bahkan adanya pemalakan di malam hari. Tentu hal-hal tersebut dapat menurunkan tingkat kuantitas bahkan dapat mencoreng nama perguruan tinggi itu sendiri apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti.

Peran serta dari pihak perguruan tinggi sangat diperlukan untuk menjaga keamanan lingkungan kampus itu sendiri. Di UNS, telah banyak petugas keamanan yang ada pada masing-masing fakultas, itu merupakan salah satu peranan pihak pusat yang ikut andil dalam menjaga keamanan. Namun demikian, banyaknya petugas keamanan belum dapat menjamin keamanan lingkungan sebuah perguruan tinggi.

Novi, mahasiswi semester 4 FKIP UNS, sependapat dengan hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa petugas keamanan kampus, baik satpam ataupun petugas parkir, belum dapat menjamin keamanan di lingkungan kampus. Hal ini dikarenakan, kurangnya ketegasan untuk prosedur kerja dari pihak pusat ataupun masing-masing fakultas. “Mereka kurang dikontrol atau diawasi dari atasan, sehingga cara kerjanya cenderung sak-sak’e (seenaknya) saja, tidak mengutamakan keamanan,” ungkap Novi.
Walaupun tidak semua petugas keamanan demikian, setidaknya kejadian yang marak akhir-akhir ini dan membuat cemas mahasiswa dapat dipertimbangkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim litbang, sebanyak 79% responden mengatakan bahwa sistem keamanan kampus belum baik dan sebanyak 48,68% responden juga mengatakan sering merasa cemas dengan keamanan di lingkungan kampus. Tentu, hal ini dapat menjadi perhatian khusus pihak universitas.

Selain itu, kemudahan akses untuk keluar masuk kampus dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keamanan di lingkungan kampus. Melihat banyaknya pemulung, pengemis, pedagang keliling ataupun masyarakat luar yang dengan mudahnya masuk dan berkeliaran di lingkungan kampus tanpa adanya atau kurangnya ketegasan petugas keamanan, tentu dapat dikaitkan dengan keamanan di lingkungan kampus itu sendiri. 76,6% responden juga mengamini hal itu.
Untuk itu, 95, 33% responden menyatakan bahwa diperlukan fasilitas lain yang dapat menunjang keamanan kampus. Meskipun, saat ini pihak universitas telah memberikan beberapa fasilitas pada masing-masing fakultas, misalnya pemberian karcis parkir saat memasuki lingkungan kampus, pemeriksaan STNK saat hendak keluar kampus. Namun, belum semua fakultas memiliki fasilitas tersebut. Ada baiknya apabila pihak universitas menyeragamkan fasilitas keamanan pada masing-masing fakultas, misalnya pemeriksaan KTP dan STNK bagi mahasiswa ataupun masyarakat luar setiap masuk ataupun keluar kampus.

Pihak universitas hendaknya juga dapat memberikan fasilitas lain untuk menunjang keamanan, seperti : menambah petugas keamanan dan membuat sistem pemeriksaan keliling pada malam hari oleh petugas keamanan, pemasangan kamera CCTV pada semua sudut, pembatasan masyarakat luar untuk keluar masuk lingkungan kampus oleh petugas keamanan, dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut penting dilakukan untuk menjaga dan menunjang keamanan di lingkungan kampus.
Banyak mahasiswa yang juga sependapat demikian, terkait fasilitas lain untuk menunjang keamanan kampus, salah satunya Rinda mahasiswa FT. “Tentunya fasilitas-fasilitas tersebut akan sangat membantu untuk menunjang keamanan di tiap-tiap fakultas, dan setidaknya mahasiswa akan merasa lebih nyaman, tenang dan merasa aman,” ujarnya. Ia juga menambahkan, selain fasilitas tersebut, pihak universitas juga hendaknya dapat membuat kartu elektronik bagi semua mahasiswa untuk akses keluar/masuk kampus, sehingga dapat membatasi masyarakat luar yang tidak berkepentingan.

Selain itu, pihak universitas dan fakultas diharapkan untuk lebih tegas kepada petugas keamanan mengenai prosedur kerja dan memberikan sanksi bagi petugas keamanan yang melanggar. Dengan demikian, diharapkan keamanan kampus dapat lebih terjaga dan tidak ada lagi kejadian-kejadian yang menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa. (Tim Penelitian Litbang)

——————————————————————————————————————————-

Polling

1. Menurut anda, sudah baik atau belumkah keamanan kampus di masing-masing fakultas?

sudah 14%
belum 79%
tidak tahu 6.33%

2. Melihat kejadian yang terjadi akhir-akhir ini, adanya kehilangan sepeda motor atau helm dan pemalakan di malam hari, sering atau tidakkah anda merasa cemas dengan keamanan di lingkungan kampus

sering 48.67%
tidak 12%
kadang-kadang 39%

3. Menurut anda, denan adanya penjaga parkir ataupun satpam yang berada di lingkungan kampus, sudah atau belum menjamin keamanan di lingkungan kampus?

sudah 14.67%
belum 83.33%
tidak tahu 2%

4. Keamanan kampus juga erat kaitannya denga mudahnya akses untuk keluar masuk kampus, seperti banyaknya pemulung, pengemis ataupun orang luar yang sering berkeliaran di lingkungan kampus. Setuju atau tidakkah anda dengan pendapat tersebut?

setuju 76.67%
tidak 15.33%
tidak tahu 7.67%

5. Perlu atau tidakkah fasilitas lain untuk menujang keamanan di kingkungan kampus berkaitan dengan hal-hal di atas?

perlu 95.33%
tidak 2.33%
kadang-kadang 2%

6. Jika perlu, fasilitas apa yang anda rasa perlu untuk menunjang keamanan di lingkungan kampus?

pembatasan masyarakat keluar-masuk 24.66%
pemeriksaan KTP/STNK 16.10%
petugas keamanan ditambah 10.27%
lainnya (pemasangan kamera CCTV, 23.29%
pemeriksaan di malam hari, dsb)

Populasi : mahasiswa aktif UNS
Jumlah responden : 300 mahasiswa
Teknik pengambilan sampel : Kuota sampling
Tanggal pengambilan : 29 April 2012 s.d 01 Mei 2012
Sampling error : 2%