Pentas SOak: Kesempurnaan Ada Karena Ketidaksempurnaan

Pentas SOak, Kesempurnaan Ada Karena Ketidaksempurnaan

      Surakarta—Kamis (12/12), Teater Peron FKIP UNS menggelar pentas laborat ke-27 dengan judul pementasan SOak. Acara yang bertempat di Aula Gedung F FKIP UNS ini dimulai pukul 20.00 WIB. Dengan harga tiket masuk Rp 8.000, pentas ini disaksikan sekitar 200 penonton.

SOak adalah penghargaan dan keyakinan dari sebuah proses, sebuah pentas perdana dari anggota baru Teater Peron FKIP UNS. Pemain pentas SOak sendiri adalah Wahid Ibnu N (sebagai profesor), Dhylan Cahya (sebagai harmo), Sabrina (sebagai mike), Putri Safitri (sebagai eksperimen I), Alfina F.M (sebagai eksperimen II) dan Mutiara Arlita (sebagai eksperimen III). Pentas ini merupakan karya R. Giyardi dan disutradarai oleh Wardana Sandhi.

Pentas SOak terdiri dari pentas pertama atau pembuka dan pentas penutup. Kedua pentas tersebut merupakan rangkaian dari dua naskah yang berbeda. Pentas pertama menceritakan dasar-dasar mengenai pementasan teater, sedangkan pementasan penutup, sebagai inti dari pentas ini, menceritakan tentang keinginan dan hawa nafsu yang dimiliki oleh seorang anak buah Profesor, Harmo. Harmo sangat menginginkan kesempurnaan dalam hidupnya. Ia beranggapan bahwa dua pertiga bagian dari hidupnya telah ia habiskan dengan formula-formula untuk menciptakan makhluk eksperimen sesuai dengan keinginan profesornya.

Pentas laborat ke-27 yang bertajuk “SOak” ini selesai sekitar pukul 21.30 WIB. Dengan tingkah laku para pemainnya, pentas ini mampu membuat penonton tertawa. Namun demikian, salah satu penonton, Lala, mengatakan bahwa tata letak properti dari pentas SOak ini kurang sesuai. “Apa yang terjadi dalam pentas SOak malam hari ini, inilah pentas yang kami tampilkan”, ujar sang sutradara, Wardana Sandhi. Menurut Wardana, segala sesuatu yang terjadi dalam pentas SOak ini dapat dijadikan sebuah proses pembelajaran bagi pemain dan pihak yang terlibat di dalamya. (Triwi & Aldi)