(20/02) Lembaga Pers Mahasiswa Justissica Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menggelar acara “NOBAR & DISKUSI” film dokumenter bertajuk “Dirty Vote” secara terbuka yang bertempat di Hall FH UMS, Surakarta. Acara ini juga merupakan rangkaian dari roadshow “Dirty Vote” itu sendiri yang diselenggarakan oleh tim dari film tersebut. Solo menjadi tempat terakhir dalam kunjungan film ini. LPM Justissica bersama Forum Komunitas LPM Solo Raya berkolaborasi dengan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Solo dan Kembang Gula.
Pada pertengahan durasi pemutaran sejak 18.30 WIB, panitia menjeda sesi nonton bareng dan mengalihkan ke sesi diskusi bersama akademisi yaitu Feri Amsari, SH, MH., Bivitri Susanti, S.H., LL.M., Dr. Zainal Arifin Mochtar, S.H., LL.M, dan sutradara Dandhy Laksono. Sesi diskusi membedah film berlangsung meriah oleh tepuk tangan hadirin. Perwakilan AJI memantik kontak antara narasumber dan masyarakat yang hadir dengan menanyakan tujuan dari pembuatan film “Dirty Vote”.
Dandhy Laksono ketika menyapa hadirin secara gamblang mengatakan bahwa acara nobar dan diskusi film “Dirty Vote” harus diakhiri di Solo karena Solo juga yang memulainya.
Bivitri, salah satu pelakon mengatakan bahwa tujuan dari pembuatan film tersebut bukan untuk mempengaruhi elektoral sebagaimana beberapa golongan yang menyatakan. Namun, untuk kekuasaan yang sangat besar dalam negara presidensial tetapi disalahgunakan sehingga mau tidak mau semua elemen masyarakat harus melihat apa adanya. Pemeran lain dalam film “Dirty Vote” yaitu Zainal juga mengatakan hal yang sama. Film tersebut dibuat untuk melakukan penghukuman terhadap kekuasaan.
“Tembakannya adalah penggunaan kekuasaan. Silakan terjemahkan secara sesuai dan melakukan penafsiran. Satu monumen yang pasti adalah kita tidak boleh melakukan pembiaran kekuasaan besar tidak diawasi secara memadai. Payahnya Jokowi belok tanpa sen,” tegas Zainal Arifin.
Berdasarkan data registrasi panitia, tercatat 250 orang dengan mayoritas mahasiswa hadir dalam acara yang selesai sekitar pukul 22.30 WIB..
Dalam wawancara terpisah bersama saluransebelas.com, Rifqi selaku Pemimpin Umum LPM Justissica FH UMS mengatakan bahwa antusiasme masyarakat Solo terutama mahasiswa terhadap acara ini melebihi perkiraan panitia pelaksana.
“Untuk jumlah yang pasti melebihi yang diperkirakan, dua kali lipat dari yang regist soalnya hadirin itu membludak di halaman parkir, dan ternyata tikar yang disediakan LPM Justissica itu kurang, tetapi kemudian dibantu oleh teman-teman LPM lain,” ungkap Rifqi.
Muthiara Arsy, mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret yang juga turut hadir dalam acara tersebut memberikan kesannya terhadap acara yang berlangsung.
“Acara malam ini sangat seru karena bisa diskusi langsung dengan tokoh dalam film tersebut, ya. Saya datang ke lokasi itu sejak pukul lima sore. Bangga, sih, bisa nonton film ini sebagai seorang mahasiswa. Harapannya, siapa pun yang menonton film ini semoga dapat melakukan analisis secara jernih,” ungkap Arsy ketika ditemui saluransebelas.com dalam wawancara terpisah.
Penulis : Tiara Nur A’isah
Editor : Aldini Pratiwi