aku memeluk impian yang semakin kencang tangisnya
sebab yang ia katakan hanya sebuah kerendahan diri
pemikirannya hanya mengenai katastrofe atau elegi
dan ide-ide yang tertanam tak akan tumbuh justru mati
namun tiba-tiba ia berteriak lantang
ucapnya tak terganti hanya saja disembunyi
ia meminta aku bertindak agar tak meregang
tapi bagaimana cara menampakkan diri dari sunyi?
kemerdekaan! impian berteriak menggema gelanggang
biarkan aku mendapat kebebasan!
Penulis: Tamara Diva Kamila