Lilin yang ditata membentuk 60+ yang merupakan simbol gerakan hemat energi dengan pemadaman listrik selama 60 menit.
Lilin yang ditata membentuk 60+ yang merupakan simbol gerakan hemat energi dengan pemadaman listrik selama 60 menit.

MERIAHNYA EARTH HOUR SOLO 2014

Lilin yang ditata membentuk 60+ yang merupakan simbol gerakan hemat energi dengan pemadaman listrik selama 60 menit.
Lilin yang ditata membentuk 60+ yang merupakan simbol gerakan hemat energi dengan pemadaman listrik selama 60 menit.

Balaikota Surakarta – Peringatan hari Hemat Energi Tahun 2014 atau Earth Hour pada Sabtu Malam 29 Maret 2014 di kota Bengawan berlangsung secara meriah. Acara ini diselenggarakan oleh komunitas Earth Hour  Solo bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta serta dukungan dari beberapa sponsor. Penampilan UKM UNS Voca Erudita juga memeriahkan jalannya acara tahunan ini. Ada juga penampilan teater dari Gerkatin. Tidak sampai disitu, Fakultas Teknik UNS ikut menghadirkan sebuah  replika berbentuk bola yang diibaratkan seperti sebuah bumi ini.

Penyelenggaraan yang awalnya dilaksanakan di depan Balaikota Solo hingga area koridor jalan Jenderal Soedirman,  sempat diguyur oleh hujan hingga  menyebabkan penyelenggaraan acara yang dialihkan ke dalam Pendopo Balaikota Surakarta.

Kehadiran walikota Surakarta pada peringatan earth hour Solo menjadi hal yang  spesial, dalam sambutannya beliau mengajak kepada seluruh hadirin yang datang untuk menyanyikan bersama lagu Ibu pertiwi. Serta dilanjutkan secara simbolis  aksi switch off pemadaman lampu selama 60 menit,  yang ditandai dengan pemukulan gendang oleh orang nomer satu di kota Bengawan tersebut.

Selama 60 menit berlangsungnya switch off   berbagai rangkaian acara menarik disuguhkan, mulai dari penataan ratusan lilin yang disusun membentuk  simbol Earth Hour  “ 60+”. Hingga penampilan tarian yang ditampilkan oleh red batik Solo. Waktu 60 menitpun terasa begitu cepat, lalu dilanjutkan dengan switch on  yang secara simbolis dilakukan juga dengan pemukulan gendang oleh Walikota Solo.

Walaupun tempat lokasi penyelenggaraan Earth Hour dipindahkan di dalam pendopo Balaikota Solo tak lantas membuat penonton kecewa .

“Sebenarnya kalau tidak hujan akan lebih bagus lagi karena di selenggarakannya di jalan, tapi begini pun juga sudah bagus”. Ujar Fitra , salah satu penonton di acara Earth Hour Solo. (Hanif)