Minggu (26/03) Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) FK UNS sukses menuntaskan gelaran yang bertajuk ANOMAN di gedung Auditorium FK UNS. Kegiatan yang telah berlangsung selama tiga hari lamanya sejak tanggal 24 Maret hingga puncak acara tepat pada tanggal 26 Maret kemarin. Serangkaian acara meliputi kegiatan training dan lecture berbahasa jawa di hari pertama, pengecekan kesehatan gratis sekaligus pembagian takjil untuk warga Surakarta di Balai Kota Solo pada hari kedua, dan ditutup dengan Cultural Session dan Final Presentation bagi peserta yang lolos ke babak final kompetisi fotografi dan videografi di hari ketiga.
Dengan mengusung tema yakni Learn Javanese Culture, Facilitates Patient-Doctor Communication, ANOMAN bertujuan mengenalkan sekaligus memfasilitasi masyarakat (Fakultas Kedokteran khususnya) untuk belajar mendalami bahasa dan kebudayaan jawa melalui sesi training dan lecture. “Jadi ANOMAN sendiri salah satu acara yang dinaungi oleh satu divisi di CIMSA yaitu SCOME yang berbasis di medical education, tujuan utamanya yakni untuk memperkenalkan ke peserta tentang bahasa dan kebudayaan jawa”, tutur Ananda Ugracena selaku Project Officer, perihal tema dan tujuan diadakannya acara ANOMAN.
Memperoleh antusias yang ramai, ANOMAN tidak hanya menggaet mahasiswa dari FK UNS saja, tetapi juga menyasar berbagai mahasiswa dari luar UNS, siswa SMA, hingga masyarakat umum. Akmal Fauzan, mahasiswa kedokteran UNS, mengaku tertarik mengikuti event ini karena ketertarikannya terhadap budaya jawa dan fotografi. Sebagai pemenang lomba fotografi, Akmal juga mengaku mendapatkan banyak benefit dari event ANOMAN ini. “Benefitnya sih terutama day-1 kita belajar bahasa Jawa, jadi kita belajar bahasa Jawa yang terkait dengan bahasa kedokteran juga seperti nggeliyeng. Lalu untuk day-2 kita langsung praktek, terjun langsung di masyarakat, kita membuka pemeriksaan gratis untuk masyarakat seperti tensi”, ungkap Akmal Ketika diwawancarai LPM Kentingan (26/03).
Raka Bayu, juri dalam perlombaan fotografi dan videografi ANOMAN, menilai kegiatan yang diadakan ANOMAN sangat bagus karena event ini mampu menampung minat dan bakat khususnya dalam bidang fotografi dan videografi. “Sebetulnya ini acara pertama kalinya yang memfasilitasi fotografi dari CIMSA sendiri, jadi menurut saya menyenangkan banget sih, karena bisa melihat potensi-potensi dari mahasiswa kedokteran sendiri terus ada masyarakat lain yang masih SMA gitu, jadi bisa melihat potensi-potensi yang bisa dikembangkan kembali gitu, menurut saya itu menariknya disitu”, Ujar Raka lebih lanjut ketika diwawancarai perihal kesan dan pesan terhadap event ANOMAN.
ANOMAN juga menggandeng Java Extra SMANSA guna memperkenalkan berbagai budaya kesenian jawa melalui penampilan musik Keroncong dan Tari Gambyong dalam cultural session di hari ketiga acara. Panitia berharap event ANOMAN bisa dilaksanakan kembali, mengingat khususnya mahasiswa FK UNS tidak hanya berasal dari Jawa saja melainkan juga dari luar Jawa sehingga dengan diadakannya event ANOMAN ini diharapkan dapat memberikan wadah bagi mahasiswa FK UNS untuk belajar berbahasa Jawa, agar nantinya dapat diterapkan untuk berkomunikasi dengan pasien pada saat koas maupun praktik kedokteran lainnya.
Penulis : Dhiazwara Yusuf Dirga A dan Diah Puspaningrum
Editor: Wahyu Lusi Lestari