Menggugah Memori tentang Munir

(Ririn Setyowati, Foto: Panji Satrio)

 

Surakarta, saluransebelas.com – Merasa memiliki kesadaran akan pentingnya perjuangan Munir Said Thalib, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (BEM FISIP) memutuskan menggelar aksi seremonial  untuk Munir. Aksi yang digelar tepat 12 tahun tewasnya pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut digelar di bulevar UNS Rabu (7/9) malam.

 

Dalam aksi tersebut, BEM FISIP menekankan perjuangan-perjuangan Munir dalam hal Hak Asasi Manusia (HAM). Aksi ini dijadikan momentum untuk mengingat kembali perjuangan Munir.

 

Terbang ke Amsterdam, Belanda pada 7 September 2004, Munir tewas dalam pesawat yang ditumpanginya. Racun arsenik menjadi penyebab kematian Munir. Hanya saja, hingga kini kasus tewasnya Munir belum mendapat titik terang.

 

Dalam rangkaian orasinya, BEM FISIP mempertanyakan pemerintah yang masih terkesan menutup mata terhadap adanya kasus Munir. Maka, dengan balutan dominan hitam, masing-masing awak BEM FISIP membawa siluet wajah munir serta membentangkan spanduk bertuliskan 12 Tahun Negara Masih Pikun. Beberapa kali teriakan dilontarkan untuk mengecam pemerintah yang terkesan lupa terhadap kasus yang menimpa penjuang HAM tersebut. “Pemerintah selama ini masih menutup mata!” sebut Faith, salah satu orator dalam lingkaran aksi.

 

Nugra Bagus, selaku Menteri Aksi dan Propaganda BEM FISIP menuturkan, tujuan acara ini memang untuk mengingatkan mahasiswa akan Munir. Orang-orang yang berjajar di sekitaran bulevar, baik yang menonton atau yang hanya asyik mengobrol pun dibagikan selebaran tentang aksi mengenang 12 tahun meninggalnya munir. Dengan diiringi lalu lalang kendaraan bermotor yang hendak masuk ke gerbang UNS, orasi dalam lingkaran aksi lalu dilanjutkan teatrikal singkat berceritakan tentang termajinalkannya Munir dalam ranah negara. Setelah teatrikal, acara ditutup dengan aksi menutup mata dengan diputarkannya lagu dari Efek Rumah Kaca, Di Udara.[]