Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) 2025 yang bertugas di Desa Gemawang, Kabupaten Temanggung, menginisiasi program pembuatan modul ajar dan database usaha kopi guna mendukung Sekolah Kopi Gemawang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola usaha kopi serta mendokumentasikan informasi usaha kopi yang ada di desa.
Desa Gemawang memiliki potensi besar sebagai penghasil kopi berkualitas tinggi yang dikenal baik di pasar lokal maupun nasional. Kopi yang dihasilkan di desa ini memiliki cita rasa khas yang didukung oleh kondisi geografis yang ideal. Namun, masih terdapat tantangan dalam hal edukasi tentang budidaya kopi yang berkelanjutan dan pendataan usaha kopi secara sistematis.
Untuk mengatasi kendala tersebut, mahasiswa KKN UNS menyusun modul ajar yang dapat digunakan sebagai panduan belajar yang aplikatif untuk Sekolah Kopi Gemawang. Selain itu, mereka juga mengembangkan database usaha kopi yang mencakup informasi lengkap tentang para pelaku usaha di desa, jenis kopi yang diproduksi, serta jalur distribusi produk.
Modul ajar yang disusun mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik budidaya kopi, pengolahan pascapanen, hingga strategi pemasaran yang efektif di era digital. Selain itu, modul ini juga membahas tentang standar mutu kopi, teknik roasting, serta peluang ekspor bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan adanya modul ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang industri kopi serta menerapkan praktik usaha yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Menurut Aulia Hasyim, penanggung jawab program, penyusunan modul ini dilakukan berdasarkan riset dan wawancara langsung dengan para petani serta pelaku usaha kopi di Desa Gemawang.
“Kami ingin memberikan panduan yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Harapannya, modul ini bisa digunakan dalam jangka panjang sebagai referensi belajar di Sekolah Kopi Gemawang,” ujarnya.
Selain penyusunan modul ajar, mahasiswa KKN UNS juga mengembangkan database usaha kopi yang berisi informasi terkait pelaku usaha, jenis produk yang ditawarkan, serta rantai distribusi kopi di Desa Gemawang. Database ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai industri kopi di desa serta memudahkan pencatatan dan pengelolaan usaha kopi secara lebih sistematis.
Menurut Muhammad Al Fauzi, penanggung jawab database petani dan pengusaha kopi, pendataan dilakukan dengan mengunjungi langsung para pelaku usaha untuk mengumpulkan data secara akurat.
“Database ini diharapkan dapat berguna bagi pemerintah desa maupun para pelaku usaha dalam merancang strategi pemasaran dan pengembangan usaha ke depan,” jelasnya.
Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem kopi di Desa Gemawang. Dengan adanya modul ajar dan database usaha kopi, mahasiswa KKN UNS 2025 berharap dapat mendukung peningkatan kapasitas petani dan pelaku usaha kopi, serta memperkuat posisi Desa Gemawang sebagai salah satu sentra kopi unggulan di Temanggung.
Selain itu, mahasiswa KKN UNS juga berharap program ini dapat menjadi model bagi desa-desa penghasil kopi lainnya dalam mengembangkan sistem edukasi dan pendataan usaha yang lebih terstruktur. Ke depannya, modul ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut dengan tambahan materi seperti teknik fermentasi kopi dan inovasi produk turunan kopi.
“Program ini bukan hanya untuk jangka pendek, tetapi juga sebagai investasi bagi keberlanjutan industri kopi di Desa Gemawang. Kami ingin membangun fondasi yang kuat agar petani dan pelaku usaha kopi di desa ini dapat berkembang dengan lebih baik dan bersaing di pasar yang lebih luas,” tutup Aulia Hasyim.
Penulis: TIM KKN 116.2 UNS
Editor: Rohmah Tri Nosita