Menjadi anak rantau yang jauh dari kedua orang tua dan tanah kelahiran membuat banyak mahasiswa merasakan homesick. Melihat hal tersebut, sangat penting memilih lingkungan kos yang nyaman bagi anak rantau. Tentu, bagi mahasiswa UNS sudah tidak asing lagi dengan istilah “Gerdep” dan “Gerbel”, istilah untuk menyebut area kos mahasiswa. Gerdep maksudnya “gerbang depan” yang merujuk pada area kos di depan UNS, sedangkan gerbel bermakna “gerbang belakang” yang merujuk pada area kos di belakang UNS.
Mahasiswa UNS yang tinggal di area gerbang depan tentu saja sering mendengar ejekan. Ejekan tersebut seperti mereka yang sering kesusahan mencari tempat makan di area gerbang depan. Padahal, penghuni kos di area gerbang depan memiliki banyak keuntungan yang bahkan tidak dirasakan oleh penghuni kos di area gerbang belakang.
Jarang Mati Listrik
Mungkin kita sudah tidak asing lagi mendengar kalimat “gerbang depan sama gerbang belakang beda planet”, kalimat tersebut muncul akibat perbedaan aliran listrik keduanya. Sering terdengar keluhan mahasiswa yang mengekos di area gerbang belakang mengenai listrik yang kerap mati. Entah itu pagi, siang, sore, atau malam. Apalagi ketika musim hujan, area gerbang belakang semakin sering mati listrik. Berbeda dengan itu, kos di area gerbang depan sangat jarang mati listrik, hanya saat momen-momen tertentu saja, seperti hujan badai.
Matinya aliran listrik sangat menghambat aktivitas mahasiswa, mulai dari memasak nasi, menyetrika pakaian, bahkan mengerjakan tugas kuliah karena Wi-Fi mati. Mahasiswa harus pontang-panting, ke sana kemari, mencari tempat yang aliran listriknya masih menyala. Hal tersebut mengakibatkan tak jarang mahasiswa kos gerbang belakang mengeluarkan uang lebih banyak untuk sekedar mengisi daya gawai dan laptopnya atau mengerjakan tugas di tempat lain, seperti kafe dan burjo. Biasanya, jika ada teman yang mengekos di area gerbang depan mereka akan mengungsi ke sana.
Akses Keluar dan Masuk UNS yang Lebih Mudah
Seperti yang kita tahu, banyak aktivitas biasa dilakukan saat weekend, seperti mengerjakan tugas di kampus, kumpul UKM dan ormawa, berolahraga, atau sekadar bermain-main. Namun, mahasiswa tidak bisa bebas keluar dan masuk UNS melalui gerbang belakang ketika weekend. Pasalnya, ketika weekend gerbang belakang UNS hanya dibuka saat ada acara tertentu, seperti wisuda dan PKKMB saja. Gerbang belakang UNS saat weekday pun biasanya ditutup lebih cepat daripada gerbang depan. Mahasiswa yang tinggal di area gerbang belakang tentu saja harus memutar jalan dan menempuh jarak yang lebih jauh dari biasanya apabila mereka ingin beraktivitas di UNS saat weekend atau malam hari.
Terkait akses keluar masuk ini tentu saja gerbang depan berbeda dengan gerbang belakang. Meskipun weekend, gerbang depan tetap buka. Saat weekday pun gerbang depan lebih lama dibuka hingga larut malam. Hal tersebut membuat mahasiswa yang berada di area gerbang depan lebih leluasa berlalu lalang hingga malam tanpa harus memutar jalan dan menempuh jarak yang lebih jauh. Oleh karena itu, mengekos di area gerbang depan selain menghemat waktu juga akan menghemat uang bensin.
Medan jalan aman
Sepanjang area gerbang belakang pasti kita sering melewati jalanan yang curam sehingga tak jarang menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Selain curam, jalanan di area gerbang belakang UNS juga terasa sempit. Hal itu disebabkan oleh banyaknya pedagang dan kendaraan yang terparkir di pinggir jalan. Padatnya bangunan kos di area gerbang belakang juga cukup mengganggu saat berkendara. Para pengendara harus dihadapkan dengan gang-gang kecil saat berlalu lintas yang sering sering kali membuat mereka tersesat ketika berkendara.
Berbeda dengan area gerbang depan, pengendara akan melewati jalan yang datar–tidak curam seperti gerbang belakang–dan lebar. Hal tersebut memudahkan gerak pengendara dan meminimalisir kecelakaan saat berkendara. Selain itu, di area gerbang depan juga tidak ditemukan banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan sehingga membuat kita lebih nyaman saat berkendara.
Lalu lintas yang lebih tertata
Solo kini terasa sesak. Kendaraan-kendaraan berlalu-lalang di tengah sempitnya jalan. Setiap tikungan begitu menyeramkan. Hal itu lah yang terjadi pada lalu lintas gerbang belakang UNS. Tanpa ada lampu lalu lintas, ribuan orang keluar dan masuk UNS. Hal tersebut menambah kesulitan untuk menyebrang jalan yang sudah sulit karena ramainya lalu lintas dan orang-orang yang tidak mau mengalah satu sama lain.
Hal tersebut bertolak belakang dengan lalu lintas di area gerbang depan UNS. Area gerbang depan, dengan keramaian yang lebih sedikit dari gerbang belakang, memiliki jalanan yang lebih lebar. Keberadaan lampu lalu lintas mengatur lalu-lalang pengendara. Hal tersebut memudahkan mobilitas mahasiswa yang mengekos di area gerbang depan.
Melalui berbagai keuntungannya, kos di area gerbang depan menjadi solusi tepat bagi mahasiswa UNS untuk dapat melakukan segala aktivitas dengan lebih nyaman. Ejekan-ejekan terkait mengekos di gerbang depan pun tidak seberapa dengan manfaat yang diberikan. Jadi, sudahkah kalian merasa kos di area gerbang depan lebih menyenangkan?
Penulis: Annas Rohmanda Purbaningrum
Editor: Lutfiyatul Khasanah