TIM KKN 59 UNS

KKN 59 UNS 2025 Berinovasi Membuat Selai dari Daging Jambu Mete

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) hadir sebagai bentuk kontribusi nyata dengan pengabdiannya terhadap masyarakat. Tim KKN 59 UNS berlokasi di Dusun Dasan Tereng, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Tim ini beranggotakan 10 mahasiswa yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Titis Srimuda Pitana, S.T., M.Trop., Arch. Program ini berlangsung selama 45 hari, terhitung mulai dari tanggal 7 Januari hingga 20 Februari 2025. Tema yang diangkat adalah “Desa Kreatif Tangguh Bencana”.

         Program kerja yang diangkat kelompok ini berbasis kekayaan dan potensi alam yang tersedia di lokasi KKN untuk dikembangkan menjadi produk bernilai guna tinggi dan menghadirkan solusi dari permasalahan yang ada. Desa Gumantar merupakan desa yang kental akan budaya, adat, dan sumber daya alamnya. Letak desa ini strategis karena membentang di pesisir pantai sampai kaki Gunung Rinjani. Masyarakat desa memiliki mata pencaharian utama sebagai petani, pedagang, peternak, dan nelayan. Sumber daya nabati yang sangat ikonik dari daerah ini adalah tanaman jambu mete, coklat, kopi, dan jagung.

         Tim KKN 59 UNS mengangkat isu pengolahan limbah daging buah jambu mete sebagai salah satu program kerja. Mayoritas masyarakat Desa Gumantar mengolah jambu mete hanya dengan menjual langsung biji mentahnya kepada pengepul, sedangkan untuk daging buahnya dibuang begitu saja sebagai limbah yang tidak diolah lagi. Padahal, buah mete mengandung banyak manfaat gizi seperti vitamin C, serat, dan antioksidan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN 59 UNS berinovasi untuk mengolah daging buah jambu mete sebagai selai.

         Proses pembuatan selai dari daging buah jambu mete sangat sederhana dan mudah dilaksanakan. Bahan dasar yang digunakan juga mudah diperoleh yaitu hanya jambu mete, gula, air lemon, dan garam. Proses pembuatannya sangat sederhana dan ekonomis. Daging buah jambu mete dicuci kemudian di blender dan dimasak sampai matang. Selai dapat dikonsumsi sebagai topping roti dan sebagai alternatif pengganti selai buah lainnya. Selai jambu mete yang sudah jadi bisa dikonsumsi secara pribadi maupun dijual. Hal ini dapat meningkatkan kreativitas warga sekaligus meningkatkan ekonomi sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Target pelatihan dan sosialisasi ini adalah remaja dan ibu-ibu, tujuannya untuk mengasah skill.

         Selain itu, selama periode Tim KKN 59 UNS akan melaksanakan beberapa kegiatan program kerja lain, di antaranya: (1) Uji kualitas air (2) Program belajar bersama anak-anak, (3) Cek kesehatan, (4) Pelatihan ecoprint, (5), Musikal drama pola hidup bersih dan sehat, (6) Sosialisasi desa tangguh bencana, (7) Sosialisasi sertifikasi tukang bangunan, (8) Pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi briket, dan (9) Pembakaran sampah minim asap.

         Adanya program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa Tim KKN  59 UNS diharapkan bermanfaat untuk warga Dasan Tereng dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semua program kerja yang telah disebutkan bersifat berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi alam dan studi kasus sekitar.

 

Penulis: Tim KKN 59 UNS

Editor: Rohmah Tri Nosita