Foto: Dokumentasi KKN 55 UNS

KKN 55 UNS Dampingi Desa Jekani Buat Lilin Aroma Terapi Berbahan Minyak Jelantah dan Pencegahan Stunting

Kamis (3/8), KKN 55 UNS dampingi masyarakat membuat kerajinan berupa lilin aroma terapi di Desa Jekani, Mondokan, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini berupaya meningkatkan kreativitas dan diharapkan meningkatkan jumlah usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) disana. Pendampingan diikuti kurang lebih 30 orang peserta yang merupakan ibu-ibu dari beberapa RT di Desa Jekani. 

Kerajinan lilin aroma terapi dibuat menggunakan bahan dasar minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai. Acara dibuka dengan sambutan oleh Erlinda Madyastuti, selaku penanggung jawab lokakarya kerajinan lilin aroma terapi. Setelah materi mengenai lilin aroma terapi diberikan kepada para peserta, acara dilanjutkan dengan praktik pembuatan produk tersebut. Peserta terlihat sangat antusias selama proses penyampaian materi hingga praktik pembuatan. Hal ini dikarenakan mayoritas peserta masih cukup asing dengan kerajinan ini. 

“Tujuan diadakannya kegiatan lokakarya ini adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh pembuangan minyak bekas pakai. Selain itu, dapat meningkatkan kesadaran ibu-ibu rumah tangga Desa Jekani dalam pengolahan kerajinan lilin aroma terapi. Maka dari itu, materi dan praktik pembuatan lilin ini sangat penting untuk disampaikan kepada para peserta.,” ujar Erlinda.

Diharapkan setelah penjelasan materi kerajinan tersebut, keterampilan dalam menciptakan kerajinan atau produk handmade ibu-ibu di Desa Jekani dapat meningkat. Workshop ini dapat menumbuhkan daya kreativitas ibu-ibu dalam membuat produk yang nantinya bisa menunjang ekonomi melalui pemasaran yang luas.

Di samping pendampingan masyarakat dalam membuat kerajinan lilin aroma terapi berbahan dasar minyak jelantah, KKN 55 UNS turut menyoroti sektor kesehatan. Mereka menggelar sosialisasi pencegahan stunting pada hari Senin (7/8). Kegiatan ini menyasar orang tua di Desa Jekani, khususnya para ibu dengan anak berumur 1.000 hari sejak kelahiran. Realisasi program ini dihadiri kurang lebih 55 orang tua.

“Berdasarkan keterangan dari Bapak Camat Mondokan, angka stunting di Sragen sedang mengalami peningkatan, termasuk yang tertinggi di Jawa Tengah. Oleh karena itu, program ini diadakan untuk memberikan edukasi kepada orang tua sehingga dapat mengurangi angka stunting pada anak khususnya di Desa Jekani,” ujar Aurelia selaku penanggung jawab kegiatan sosialisasi pencegahan stunting.

KKN 55 UNS ingin memberikan pemahaman bahwa ibu memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Selain itu, dengan sosialisasi ini diharapkan angka stunting di Desa Jekani dapat menurun. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini para mahasiswa menggandeng bidan desa untuk berbagi materi terkait cegah stunting.

“Sosialisasi ini dapat memberikan edukasi kepada para ibu bahwa dampak stunting dalam jangka panjang dapat berpengaruh pada kecerdasan anak. Selain itu, diharapkan pula ibu-ibu dapat mengetahui pemenuhan gizi seimbang pada anak mereka,” pungkas Dinda Ayu. 

Penulis: Humas KKN 55 UNS

Editor: Sabila Soraya Dewi