Pada umumnya, semua orang diajarkan untuk menggunakan tangan kanan sebagai media dalam melakukan suatu hal, seperti makan, bersalaman, mengambil atau memberi barang, dan berbagai hal. Hal tersebut disebabkan karena adanya nilai norma budaya yang beranggapan penggunaan tangan kanan akan lebih “bersih” dan “sopan”, sedangkan tangan kiri dianggap “kotor” karena fungsinya untuk membersihkan kotoran. Namun, ternyata terdapat beberapa orang yang memiliki kemampuan istimewa dan berbeda karena cenderung menggunakan tangan kirinya untuk melakukan aktivitas.
Kidal adalah sebutan untuk orang-orang yang cenderung menggunakan tangan kirinya. Populasi orang kidal hanya berkisar 10% dari total penduduk dunia. Dengan menjadi minoritas, maka orang kidal harus menyesuaikan kebiasaannya, layaknya pengguna tangan kanan pada umumnya. Seseorang menjadi kidal sudah dari dalam kandungan, namun sayangnya banyak orang tua tidak menyadari bahwa anak yang dilahirkan adalah kidal. Hal itu menyebabkan orang tua dan guru memaksa anak untuk memaksimalkan penggunaan tangan kanannya dalam melakukan kegiatan seperti makan dan menulis. Pemaksaan tersebut juga didukung oleh budaya yang menganggap bahwa tangan kiri adalah tangan jelek karena dianggap tidak sopan.
Menjadi seorang kidal di tempat yang memiliki adat tangan kanan adalah tangan bagus seringkali mengalami diskriminasi. Banyak barang yang diciptakan sesuai dengan kebutuhan pengguna tangan kanan, sehingga saat digunakan orang kidal akan terasa kurang nyaman. Bahkan di beberapa tempat, adat penggunaan tangan ini masih kuat dan harus diikuti. Orang kidal yang menunjukan penggunaan tangan kirinya di tempat umum bisa mendapatkan perspektif buruk dan ceng-cengan di lingkungan.
Sepertinya budaya penggunaan tangan ini sudah sangat melekat pada masyarakat luas, khususnya wilayah Asia yang lebih strict soal etika. Bukan hanya dari budaya saja, namun beberapa agama juga mengajarkan bahwa menggunakan tangan kanan lebih baik. Hal ini menyebabkan norma penggunaan tangan ini makin diperkuat. Padahal, tidak ada yang harus dicemaskan dengan menjadi seorang kidal. Menjadi kidal tetap bisa berkarya dan sukses. Banyak tokoh besar dunia seperti Albert Einstein dan Barack Obama yang merupakan orang kidal.
Hal yang perlu digarisbawahi adalah budaya penggunaan tangan bukanlah sesuatu yang buruk. Namun, harus disadari bahwa tidak semua orang terlahir bisa memenuhi budaya tersebut. Dengan memaksa orang kidal khususnya anak-anak, menggunakan tangan kanan dapat menciptakan trauma dan menghambat kegiatannya. Etika seseorang tidak bisa hanya dilihat dari tangan apa yang dipakai, namun kepribadian yang melekat dalam hidupnya. Jadi, semua orang harus terbiasa mewajarkan penggunaan tangan kiri dalam beraktivitas, sehingga bukan menjadi persoalan dengan menjadi seorang kidal. Tangan kiri maupun tangan kanan merupakan tangan bagus apabila digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi semua hal.
Penulis: Raulliano Bagus Aguiera
Editor: Sabila Soraya Dewi