Saluransebelas – Cicil (cicil.co.id), sebuah perusahaan teknologi finansial berjiwa sosial ini memberikan fasilitas kepada ambasadornya untuk terus mengembangkan diri dengan mengadakan Kelas Cicil. Tak hanya untuk para ambasadornya, Mega Yunita, circle lead ambasador wilayah Solo mengatakan Kelas Cicil juga diperuntukkan untuk umum, “Kelas Cicil adalah salah satu fasilitas dari Cicil untuk ambasadornya mengembangkan diri, tidak hanya diperuntukkan untuk teman-teman ambasador namun juga untuk teman-teman yang mau belajar bersama kami.”
Di wilayah Solo, Kelas Cicil pertama kali diadakan secara online pada hari Jum’at (12/06) melalui pertemuan virtual di google meet. Sesi ini mengangkat tema “Capture The Best Moment with Your Limit” dengan mendatangkan Anin Astiti, dosen di ISI Surakarta, sebagai pembicara.
Anin menjelaskan The Best Moment bisa datang kapanpun dan dimanapun, serta di saat yang tidak kita duga. “Bahkan terkadang muncul pada saat kita mendapati objek berupa bangunan atau apapun itu yang sudah terbengkalai dan tak terawat,” imbuhnya.
“Nilai pada foto menjadi penting pada saat objek yang ada di dalam foto kita saat ini sudah hilang,” kata Anin sambil menampilkan hasil foto-fotonya di tempat-tempat bersejarah yang saat ini sudah berubah total kondisinya.
Kemudian dosen di ISI Surakarta yang sudah mengadakan berbagai pameran foto tersebut juga menampilkan karyanya yaitu Series Sekaten Jogja, yang bercerita tentang kisah dibalik keramaian acara sekaten di Jogja saat kios-kios sedang tutup di siang hari.
Selain menjelaskan mengenai dasar yang harus ada dalam sebuah karya foto, Anin juga memberi motivasi untuk para peserta agar tidak hanya terpaku pada teknik pengambilan gambar saja, melainkan juga ide atau cerita dibalik hasil karya foto itu sendiri. “Terkadang foto yang secara teknik tidak maksimal tapi memiliki satu ide atau cerita yang unik bisa menjadi salah satu hal yang bernilai untuk menjadikan foto itu menarik,” ucapnya.
“Teman-teman yang tidak ahli dalam teknik pengambilan gambar tidak usah khawatir atau berkecil hati untuk merekam momen, yang penting adalah ide atau cerita dari foto itu. Dan teman-teman yang pintar dalam teknik tidak usah mencari-cari atau mengarang cerita dalam sebuah foto, sebagus apapun hasil foto kalian dari segi teknik yang dimiliki,” tambahnya.
Apapun bisa menjadi objek foto, bahkan barang sepele yang ada di sekitar kita pun bisa menjadi objek foto. Tergantung dari diri masing-masing dalam memandang sebuah objek itu sendiri. Anin mengatakan ember yang lusuh pun bisa menjadi objek yang memiliki nilai seni jika kita bisa menyesuaikan berbagai aspek seperti komposisi pengambilan gambar, pencahayaan, dan bayangan dari sebuah objek.
“Untuk bisa melihat sebuah objek dari sudut pandang seni, kita harus practice terus menerus sehingga menjadi terbiasa, serta kepekaan terhadap sebuah objek akan terasah melalui eksplorasi objek itu sendiri,” ucap dosen Seni Media Rekam prodi Fotografi, FSRD ISI Surakarta
Menurut ketua pelaksana sekaligus circle lead, Mega Yunita, Kelas Cicil Fotografi ini menjadi pembukaan untuk kelas online di wilayah Solo dan sesi kelas pertama di tahun ini. Ia juga memberikan bocoran tentang sesi yang akan datang untuk Kelas Cicil di wilayah Solo. “Baru sekali sebenernya di tahun ini. Kelas Cicil itu biasanya diadakan secara offline tapi karena pandemi jadi dialihkan ke online. Mungkin bulan depan ada lagi,” pungkasnya.[]
Reporter: Difa Isnaeni Azizah