Ilustrasi: Raulliano Bagus Aguiera/LPM Kentingan

Karam di darat

1

Aku bertemu dengan pagi, nafasku sesak

Aku berjumpa dengan sore, jantungku berat

Aku bergadang dengan malam,  pikirku tak karuan

 

Terdengar bisikan

Haram, seram, hitam

Untuk diriku, kisahku, masa depanku

 

Tak pernah terbayang

Akalnya terdepan, moralnya dangkal, nuraninya hilang

 

Bagai terban bumi tempat berpijak

Korban dituduh dalih-dalih stigma

Pelaku durjana hidup tanpa prasangka

Hukum telah pincang tapi nampak seimbang

 

Mimpi pun menghampiri diriku yang tak sadarkam diri

Ibu mengetuk pintu rahimnya sembari bertanya

Mengapa bertamu?

Kapal telah karam di darat, bu

 

Ibu memeluk tubuhku

Memberiku pena dan buku

Disuruhnya aku melawan meski lewat tulisan

 

Penulis: Wahyu Lusi Lestari