Ilustrasi: Hafiz Norman/ LPM Kentingan

HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL: MENGURANGI EMISI DENGAN MENGELOLA SAMPAH

Secara harfiah, sampah merupakan bahan sisa yang tidak digunakan kembali dari aktifitas manusia atau alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Baik sampah organik maupun anorganik, sampah ini tidak bisa dianggap remeh. Hal ini karena sesuatu yang belum memiliki nilai dan tersebar di mana-mana, dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan di masa mendatang. Sampah menumpuk yang tidak dibersihkan akan mengundang banyak penyakit. Penyakit ini disebabkan oleh kelalaian kita yang menganggap remeh permasalahan sampah. Oleh karena itu, sampah yang terbuang, tersebar, dan tidak bernilai, harus kita benahi agar tidak menjadi bom waktu dan menyebabkan penyakit.

Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati tiap tanggal 22 Februari pada tahun ini mengambil tema “Kelola Sampah Kurangi Emisi Bangun Proklim”. Target utamanya mengurangi emisi sebesar 29% hingga 41%. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berharap HPSN tahun ini dapat menjadi langkah yang baru dalam menanggulangi masalah sampah di Indonesia. KLHK berharap berbagai lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan target yang ingin dicapai, yaitu pengurangan emisi, kita dapat mengurangi polusi udara. Ini karena emisi menjadi salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Pencemaran udara saat ini makin memburuk, terutama di kota-kota besar. Bertambahnya pabrik-pabrik, kendaraan berbahan bakar fosil, dan asap dari berbagai sumber menyebabkan pencemaran udara yang akan meningkatkan emisi. Lantas apa hubungan antara emisi dengan HPSN?

Makin lama manusia hidup di dunia, akan makin banyak hal-hal yang ditinggalkan. Berkembangnya zaman dan bertambahnya populasi manusia di dunia dapat menimbulkan berbagai dampak baik negatif dan postif. Pengelolaan sampah yang baik menjadi salah satu kunci pasti untuk mengurangi kuantitas sampah sebagai sumber masalah yang sukar diatasi. Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) sampah yang terkelola pada 2021 mencapai 64,81% dan yang tercerai berai masih 35,19%. Walaupun sampah yang statusnya tidak terkelola lebih kecil presentasenya daripada sampah yang terkelola, ketika diakumulasikan dalam satu tahun junlahnya menjadi 8 juta ton per tahun.

Mengelola sampah adalah salah satu cara dalam mengurangi pencemaran udara. Dengan pengelolaan sampah yang baik, kita dapat mengurangi emisi dengan signifikan. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam pengurangan emisi. Misalnya dengan mendorong percepatan program kendaraan listrik, yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, lalu membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan lainnya. Pemerintah telah melakukan bagiannya dalam HPSN tahun ini, lantas apa yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat? Kita dapat memulainya dengan memilah sampah yang akan kita buang, membuang sampah pada tempatnya, melestarikan bank sampah, dan banyak hal lain yang bisa kita lakukan.

Baik pemerintah maupun masyarakat besar, menengah, dan kecil, semua harus berpartisipasi dalam mengelola sampah. Apabila ada satu pihak yang tidak ikut mengelola, pihak lain harus bertanggung jawab atas kelalaian pihak tersebut. Oleh karena itu, untuk merayakan Hari Peduli Sampah Nasional kita sebagai masyarakat seharusnya sadar akan bagian kita yang harus dilakukan. Mari kita jaga lingkungan kita dan kelola sampah lebih baik untuk masa depan yang lebih cerah!

 

Penulis: Hafiz Norman

Editor: Rizky Fadilah