Foto: Andi Muh. Ahsan Rizal/LPM Kentingan

Final Indonesian Basketball League (IBL) Indonesia Cup: Pelita Jaya yang Akhirnya Berjaya

Laga final dan perebutan Juara 3 Indonesian Basketball League (IBL) Indonesia Cup telah digelar pada Minggu (13/11) di Sritex Arena Solo. Partai final pertandingan pramusim dari IBL ini mempertemukan 2 raksasa basket Indonesia, yaitu Satria Muda (SM) Pertamina dengan Pelita Jaya (PJ). Sementara itu,  pada perebutan juara 3 mempertemukan Prawira Bandung dengan Dewa United Surabaya. 

 

Satria Muda kembali melenggang ke partai final setelah menorehkan catatan yang cukup impresif sepanjang kompetisi. SM menjadi juara pool B dengan hasil tanpa cela, mengalahkan Amartha Hangtuah dan Evos Thunder. Di quarter final menghajar Satya Wacana Salatiga dengan skor 80-50, sebelum akhirnya menyingkirkan Dewa United dengan skor 78-67 di partai semi final. Meskipun pada gelaran IBL Indonesia Cup ini tidak diperbolehkan memainkan pemain asing, SM tetap mampu tampil dominan dengan amunisi lokal yang mereka miliki. 

 

Sementara Pelita Jaya harus melewati perjalanan yang cukup berliku untuk sampai ke final. Sempat mendominasi pool C dengan menyapu bersih kemenangan, PJ harus berjuang mati-matian menghadapi tuan rumah West Bandits di quarter final. Meski begitu, PJ akhirnya berhasil menang dengan selisih 1 bola, 81-79, atas West Bandits. Di babak semifinal sendiri Pelita Jaya berhasil mengandaskan Prawira Bandung dengan skor 71-57. 

 

Pelita Jaya datang dengan misi pembalasan, setelah sebelumnya harus menelan ‘pil pahit’ kekalahan atas Satria Muda di final IBL musim 2022 lalu. Saat itu, PJ dikalahkan 2 game langsung dengan skor 87-95 dan 74-89. Pada final IBL musim 2021 PJ juga dikalahkan SM lewat 3 gim. Hal ini tentunya menjadi motivasi terbesar PJ untuk meraih kemenangan pada pertandingan final kali ini. 

 

Satria Muda menurunkan Arki Wisnu, Juan laurent, Hardianus, Antoni Erga, dan Sandy Ibrahim sebagai starter. Sementara Pelita Jaya menurunkan Andakara Prastawa, Hendrick Yonga, Vincent Kosasih, Muhammad Arighi, dan Govinda Julian. Quarter pertama diwarnai aksi kejar-kejaran point antar kedua tim. Dari kubu SM, Juan Laurent memimpin timnya dengan 5 poin. Sementara itu, guard andalan PJ, Prastawa, sudah mengantongi 7 poin meski timnya tertinggal 14-17 di quarter pertama. Berlanjut di quarter kedua, tersaji duel antar 2 mantan punggawa Indonesia Patriots, yaitu Yesaya Saudale dan mantan rekannya Ali Bagir yang kini membela SM. Yesaya berhasil mengemas 7 poin, sedangkan Ali mencetak 5 poin pada quarter kedua ini. Namun, hingga turun minum, SM masih memimpin dengan skor tipis 31-30.

 

Selepas turun minum, angin segar tampaknya menghampiri tim Pelita Jaya. Tembakan-tembakan 3 poin  yang dilepaskan oleh Govinda dan Prastawa nyaris tak terbendung. Alhasil, PJ akhirnya mampu menutup quarter tiga dengan keunggulan 48-45. Memasuki quarter penentuan, yaitu quarter 4, pendukung dari kedua tim semakin riuh. Kedua tim bermain sangat agresif dengan tampak memberikan segalanya di atas lapangan pada quarter terakhir ini. Sejumlah pelanggaran pun tak terhindarkan. Namun, hingga peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan, SM tak mampu mengejar ketertinggalan dari PJ. Pelita Jaya pun berhasil menuntaskan misi balas dendam mereka atas SM dengan skor akhir 70-62.

 

Pelita Jaya akhirnya mampu memutus dominasi dari Satria Muda. Meskipun ini baru turnamen pramusim, kemenangan yang diraih PJ ini tentunya dapat menjadi motivasi tersendiri bagi skuad mereka untuk menghadapi IBL season 2023. Andakara Prastawa menjadi bintang utama dalam laga final ini dengan mencatatkan 25 poin, 4 assist, dan 4 rebound. Disusul Yesaya Saudale yang berhasil mengemas 13 poin dan Vincent Kosasih dengan 10 poin serta 5 rebound. Pelita Jaya akhirnya keluar sebagai juara IBL Indonesia Cup 2022. Ini merupakan gelar pertama PJ dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, setelah sebelumnya sempat mengawinkan gelar IBL dan Perbasi Cup pada 2017.

 

Hadirnya IBL Indonesia Cup 2022 di Kota Solo tentunya mampu mengobati rasa rindu masyarakat akan atmosfer event basket yang sesungguhnya. Pada awal tahun 2022 sendiri sebenarnya sempat ada event Development Basketball League (DBL), tetapi jumlah penonton yang dapat hadir di Sritex Arena masih dibatasi hanya sampai 300 orang. Maka dengan kembalinya keadaan penyelenggaraan event seperti sebelum pandemi, diharapkan mampu mendorong minat masyarakat akan kompetisi olahraga dalam negeri. Tidak hanya basket saja, melainkan seluruh cabang olahraga lainnya. 

 

Penulis: Andi Muh. Ahsan Rizal

Editor: Rizky Fadilah