Kantor berita asal Inggris The Telegraph memutuskan untuk membuat The Electronic Telegraph pada November 1994. Mereka membagikan konten versi elektronik di Internet, sejalan dengan penerbitan cetaknya. Sebelumnya, beberapa bentuk pengembangan jurnalisme dengan memanfaatkan medium internet telah dilakukan. Sebut saja CompuServe yang mana The Wall Street Journal menjadi penggunanya. Setelahnya, penemuan World Wide Web (WWW) dan peramban internet menjadi titik pengembangan jurnalisme daring yang mengubah bagaimana media-media berproduksi. Nando, The Alto Weekly, maupun program jurnalisme di Universitas Florida menjadi contoh awal produk jurnalisme daring.
Tak hanya dalam bidang jurnalistik. Penemuan WWW dan peramban internet telah mengubah industri dalam bidang informasi dan komunikasi. Pada awal peluncuran Netscape, peramban internet, pasar saham di Amerika langsung menyasarnya, masyarakat melihat ada peluang di sana.
Hari ini, hari kita menyebut era digital kehadiran situs web merupakan sebuah kebutuhan tak terelakkan bagi sebuah instansi. Instansi yang dimaksud bukan hanya jasa yang memiliki skala besar saja. Toko daring, sekolah, kantor berita, maupun blog personal juga perlu memiliki sebuah situs web dengan fitur-fitur yang memadai.
Menilik balik pada awal 2000, beberapa penerbit berita mulai memberi rambu-rambu peringatan pada pengelola situs-situs web terkait keberadaan peretas. CNN merupakan salah satu contoh korbannya, bersanding dengan beberapa situs besar macam Yahoo, Amazon, dan Buy. “Jika mereka bisa menjatuhkan Yahoo, mereka bisa menjatuhkan semuanya” ujar Chuck Westbrook yang kala itu menjadi editor CNN.
Maka, situs web memang tak boleh dibilang hanya menyoal tampilan dan pengalaman penggunaannya saja. Perihal keamanan dan optimasi kerjanya adalah hal esensial dalam pembangunan sebuah situs web. Kini, penyedia layanan pembangunan situs web yang memenuhi segala aspek tersebut mulai bermunculan memenuhi kebutuhan masyarakat era digital.
Salah satunya, yang juga bermarkas di UNS adalah Die Coding. Die Coding merupakan sebuah digital startup yang menyediakan layanan jasa berupa pembuatan situs web. Lapaknya ada di Diecoding.com. Hasil keluarannya tidak hanya digarap berdasarkan perusahaan klien saja. Namun juga disesuaikan dengan keadaan target pasar.
“Website adalah kantor online dan brand, sehingga kualitas dan profesionalitas pengelolaan website sangat berpengaruh besar terhadap berjalannya perusahaan Anda.” Ujar Sugeng Sulistiyawan, CEO Die Coding.
Situs web yang dibuat tentu memaksimalkan Search Engine Optimalization (SEO). Cara ini merujuk pada kata kunci termuat. Adanya SEO akan membuat sebuah situs web menjadi incaran saat pengguna berselancar di mesin pencari seperti Google atau Bing. Guna mengatasi gangguan seperti pembajakan dan malware, Diecoding.com menjamin situs web pesanan juga memiliki keamanan yang terjamin.
Sejak 2018 berdiri dan dibantu oleh PT Dewaweb, Diecoding.com telah membantu lebih dari 80 perusahaan. Di antaranya perusahaan berbasis B2B (business to business), E-commerce, SEO, SMM (Social Media Marketing), dan teknologi.
Untuk jasa pembuatan situs web ini, Diecoding.com memberikan 3 pilihan paket dengan biaya mulai dari Rp 1.999.000. Dalam sebuah paket sudah termasuk domain, build page, monitoring, bandwith, akun e-mail, pilihan desain, hosting, SEO, security, dan pelatihan admin. Klien juga disediakan sebuah paket khusus yang dapat disesuaikan dengan kanton pelanggan.
Sebagai sebuah kantor daring, situs web sudah selayaknya dibuat seideal mungkin. Karena baik pengunjung maupun perusahaan layak untuk mendapat kenyamanan dan kemudahan dalam akses yang praktis.[$]