Ting..
Denting kunci mobil yang bermesra dengan cangkir
terdengar menyapa rungu
Sosokmu hadir berbalut kemeja, tampan dan menyihir
duduk di pangkuan jati kayu
Ting..
Masih setia netra saling bersirobok penuh tanda
menyelami sorot teduh dari iris karamel yang mencipta degup
Pelan, terucap untaian kata dari bibir merah muda
kemarin yang ke sini, temanmu?
Ting..
Kelopak mataku berkedip, menyiratkan gembira
penuh gairah, kuutarakan semua rencana
Iya. Kami hendak membuat rumah baca
bagi anak-anak yang tak sanggup sekolah di desa kita
Ting..
Segala kesiapan terhujani pujian sirna
teruntuk apa bikin begitu?
Tiada gunanya. Mau habiskan duit kamu?
Punggungku seketika turun nelangsa
Penulis: Tamara Diva Kamila