“Ekspresikan diri, raih prestasi!” Bentuk semangat yang dihadirkan para peserta dalam acara Sebelas Maret Scholarship Talk (SST) yang diselenggarakan pada Sabtu (04/11), di Aula Gedung 5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS. SST 2023 merupakan program kerja tahunan Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM UNS 2023 yang bertujuan untuk memberikan informasi terkait studi lanjut dan beasiswa secara mendalam, baik beasiswa dalam negeri maupun beasiswa luar negeri.
Acara yang sudah disiapkan selama empat bulan ini mengusung tema “From Opportunity to Achievement: Shaping the Future Through Scholarship”. Aulia Dwi Rahayu, ketua pelaksana SST 2023, menyampaikan alasan pemilihan tema dengan mempertimbangkan minat mahasiswa terhadap beasiswa untuk memahami berbagai persiapan yang harus dilakukan, “Supaya mereka tahu lebih lanjut dengan beasiswa yang ingin mereka ambil dan melihat peluang-peluang terhadap beasiswa tersebut. Selain itu, kita juga ingin meyakinkan para peserta SST 2023 bahwa semua orang mampu untuk mendapatkan beasiswa. Kendala apapun yang terjadi, baik dan buruknya, harus dicoba dulu.”
Pada kesempatan tersebut, SST 2023 menghadirkan tiga pembicara dengan dua sesi yang berbeda, yaitu Qosrul Karimah, Mahasiswa Berprestasi 1 FMIPA UNS sekaligus penerima beasiswa Djarum Plus, dan Dr. Febi Junaidi, M.Pd. sebagai penerima beasiswa LPDP menjadi pembicara pada sesi pertama. Selanjutnya, Esther Lubis, S.H. sebagai penerima beasiswa YSEALI AFP Fall 2023 juga CEO & Founder of Produktifkuy menjadi pembicara pada sesi kedua.
Qosrul Karimah atau yang kerap disapa Qoqo menjelaskan langkah-langkah apa saja yang harus dipersiapkan ketika ingin mendaftar beasiswa, trik yang harus dilakukan untuk lolos administrasi, dan menceritakan pengalaman yang didapat sebagai Beswan Djarum, sebutan bagi penerima program Djarum Beasiswa Plus. Selain pembiayaan, terdapat pula pelatihan soft skill dan hard skill guna mempersiapkan para penerima menjadi calon pemimpin masa depan. Qoqo berharap cara-caranya untuk mendapatkan beasiswa bisa dimanfaatkan oleh para peserta SST, dimulai dengan membangun karakter diri di organisasi atau kepanitiaan.
Dr. Febi Junaidi, M.Pd. sebagai pembicara kedua juga menuturkan beberapa cara untuk mendapatkan beasiswa LPDP, seperti menghadapi wawancara, penguasaan bahasa asing, dan pembuatan esai. Acara diwarnai oleh ice breaking dengan bermain tebak-tebakan dan sesi permainan yang menarik untuk mengasah fokus dan integritas peserta sehingga tidak bosan dan meningkatkan semangat.
Pada sesi kedua, Ester Lubis menjelaskan materi mengenai pentingnya meraih beasiswa untuk masa depan yang lebih terjamin. Hal ini telah dirasakan dan dialami olehnya. Setelah delapan kali gagal dalam pendaftaran beasiswa, Ester merasa beasiswa yang didapat sesuai dengan minatnya terhadap dunia kepemimpinan.
“Beasiswa itu gak harus orang pintar, tapi juga orang yang ber-impact, tinggal kalian memilih ingin berpengaruh pada bidang apa,” ujarnya. Ester sendiri meraih beasiswa yang disponsori oleh Pemerintah Amerika Serikat, Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship untuk periode Musim Gugur 2023.
Rahma, mahasiswi Fakultas Hukum sebagai peserta SST 2023 menuturkan bahwa acara berlangsung dengan seru yang ditunjukkan oleh interaksi dua arah antara pembicara dengan peserta dan materi yang disampaikan dengan lugas dan detail. “Sebenarnya ada, terutama beasiswa Djarum Plus sudah diincar sejak semester dua. Kebetulan ini pembicaranya awardee Djarum jadi sangat excited untuk mengikuti acara ini,” timpalnya.
Penulis: Wahyu Lusi Lestari dan Rika Amalia
Editor: Diah Puspaningrum