/1/
Aku akan berkunjung pada ingatanmu
Dimana hanya ada dua yang berdiri
Kau dan aku
Pada kegelapan yang begitu sunyi
Selayaknya tinggalah aku yang berani
Meramu segala cerita menjadi satu
Menyeduhnya perlahan, mereguknya kemudian
/2/
Apa kau percaya dengan kebetulan?
Apa kau yang dengan sengaja merangkai kejadian?
Apa kau kembali menuduh ini semua ulah Tuhan?
Apa kau masih percaya dengan penciptaan kehangatan?
Apa kau amat ringan menanggalkan ingatan?
Apa kau perlu menyulam kejadian guna sebuah kenangan?
Apa kau ada disana sekadar memenuhi keinginan?
/3/
Jika lebih banyak waktu untuk memeluk ketiadaanmu
Dan tiap pagi banyak tanya yang merisakku
Kau perlu mengaku, bahwa dirimu telah menyatu denganku
Mengunjungi ingatanmu berarti juga sebagai ingatanku
Sebelum kau lebih jauh melangkah
Kuputuskan untuk berkunjung, di kursi rotan menengadah malam yang memangku bintang
Sejujurnya aku masih terus merawatnya, kusemai dan kusirami tiap pagi
Supaya binarnya tak lekas kabur kemudian sirna
Surakarta, 03 Agustus 2020