LPM Kentingan/Ayra Adlina Mahanani Zahra

Anggur Merah dan Bajingan

2

Tenggak saja racun itu!

Tenggak seperti menenggak anggur merah

… yang memabukkan

 

Ya, kamu memabukkan!

Mengacaukan dunia dengan segala tingkah bejatmu

Mengacaukan perempuan itu!

Perempuan yang kini hanya bisa tersungkur di pojokan

… takut dengan keramaian

… takut dengan para bajingan

… takut dengan tatapan-tatapan menghakimi

… takut dengan segala takut yang ada di bumi

 

Takut dengan kamu yang tidak bisa dijerat hukum yang tumpul dan tuli!

 

Hukum-hukum yang lebih sering menancap ke bawah daripada ke atas

Hukum-hukum yang memperlakukan perempuan itu layaknya seonggok sampah

 

Sedangkan kamu?

 

Kamu dianggap seperti seorang pemenang!

Lelaki sejati, katanya

Tahu apa mereka tentang kata sejati?

Tidak tahukah mereka bagaimana para orang tua berusaha sampai kebas,

memperjuangkan anak-anaknya agar lekas berjaya di masa depan yang begitu keras?

… 

… 

… 

Namun, yang datang selama penantian justru menjelma duka

Anak perempuan mereka kini tidak lagi bisa tertawa

 

HAHAHAHA!!!

 

Bukan!

Itu adalah tawa para bajingan!

Yang membanggakan diri sebagai pemenang,

karena sudah bermain bersama hasrat dan perempuan

___________________________________________________________________________

Fhira Urmilah, manusia yang lebih suka rentetan aksara daripada rumus-rumus fisika.