Tenggak saja racun itu!
Tenggak seperti menenggak anggur merah
… yang memabukkan
Ya, kamu memabukkan!
Mengacaukan dunia dengan segala tingkah bejatmu
Mengacaukan perempuan itu!
Perempuan yang kini hanya bisa tersungkur di pojokan
… takut dengan keramaian
… takut dengan para bajingan
… takut dengan tatapan-tatapan menghakimi
… takut dengan segala takut yang ada di bumi
Takut dengan kamu yang tidak bisa dijerat hukum yang tumpul dan tuli!
Hukum-hukum yang lebih sering menancap ke bawah daripada ke atas
Hukum-hukum yang memperlakukan perempuan itu layaknya seonggok sampah
Sedangkan kamu?
Kamu dianggap seperti seorang pemenang!
Lelaki sejati, katanya
Tahu apa mereka tentang kata sejati?
Tidak tahukah mereka bagaimana para orang tua berusaha sampai kebas,
memperjuangkan anak-anaknya agar lekas berjaya di masa depan yang begitu keras?
…
…
…
Namun, yang datang selama penantian justru menjelma duka
Anak perempuan mereka kini tidak lagi bisa tertawa
HAHAHAHA!!!
Bukan!
Itu adalah tawa para bajingan!
Yang membanggakan diri sebagai pemenang,
karena sudah bermain bersama hasrat dan perempuan
___________________________________________________________________________
Fhira Urmilah, manusia yang lebih suka rentetan aksara daripada rumus-rumus fisika.