Dalam nyanyian pagi itu, samar kudengar suaramu
Merdu, siga irama seruling sang Kabayan
Langkah sunyi berbisik memerintahku tuk mendekatimu
Namun kau takut dan terbang menjauh
Terbang bebas tanpa rantai pasung pengikat
Melewati ruh ruh yang hidup
juga raga yang tak lagi bernyawa
Dari jendela ke jendela
Dari benara ke benara
Dari dermaga ke dermaga
Bilamana surya ditelan senja
Ranting pohon, atap-atap gereja lah tempat mu tuk pulang
Dua sayap kecil pemberian Sang Kuasa
Mengantarkanmu ke sebuah masa
Sekejap lamunanku buyar pada bias yang tak nyata
Jikalau aku hidup kembali,
aku ingin menjadi burung gereja
Pagi ini aku datang di pagi yang sama
Tapi tak kudapati kau pagi ini
Mengapa?
Apakah kau mati?
Aku harap tidak
Surakarta, Desember 2019
Andika F.
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan 2018 yang gemar menabung. Surel : andikafitriana05@gmail.com