Pemuda dan Pemerintah Kota Surakarta berdiskusi dalam Forum Muda Surakarta pada 1—2 Juni 2024 di Aula FEB UNS. Acara yang diinisiasi oleh AIESEC in UNS ini mengusung tema “Harmoni Pemuda: Langkah Bersama Menuju Surakarta Digdaya”. Fokus dari tema tersebut adalah smart city dan stunting yang bersumber dari Sustainable Development Goals nomor satu dan tiga.
Kesamaan nilai AIESEC in UNS dengan Pemerintah Kota Surakarta membuat keduanya berkolaborasi dalam diskusi ini. Secara eksklusif, acara ini berkolaborasi langsung dengan Badan Pembangunan Daerah Kota Surakarta (Bappeda). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta menjadi salah satu acuan dalam pengusungan tema Forum Muda Surakarta. Selain Bappeda, acara ini juga berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perdagangan, DP3AP2KB, dan dokter ahli sebagai narasumber yang dibagi ke dua hari.
Forum Muda Surakarta dibagi menjadi beberapa sesi setiap harinya. Pada hari pertama dan sesi pertama, diskusi diisi oleh Ibu Reni Andri Lestari selaku perwakilan dari Bappeda. Sesi ini membahas mengenai smart economy, stunting dan program-program yang diadakan oleh Bappeda untuk menangani permasalahan yang ada di Surakarta. Ibu Reni turut menjelaskan tentang perkembangan program melalui berbagai indikator yang telah dicapai. Diakhir sesinya, Ibu Reni memberi sebuah pesan, yaitu “Kalau ingin hidup bahagia, hiduplah di Surakarta.”
Sesi kedua Forum Muda Surakarta memiliki fokus pembahasan mengenai stunting. Sesi ini dibawakan oleh ahli tumbuh kembang anak, Ibu Purwanti, SKM, M.Kes dan Dr. Hari Wahyu Nugroho. MKes., SpA(K). Menekankan betapa seriusnya permasalahan ini, sesi kedua banyak menyajikan data stunting dan upaya Pemerintah Surakarta dalam menurunkan problema tersebut. Narasumber turut mengedukasi peserta tentang pencegahan stunting mengingat peran penting remaja putri yang sangat krusial dalam isu ini.
Hari pertama ditutup dengan sesi ketiga yang membahas tentang isu smart economy. Sesi ini dibawakan oleh Ibu Endang Kurnia Maharani, S.Sos, M.Si dan Bapak Teguh Wiji Setyahadi S.Psi. Kedua pembicara tersebut merupakan perwakilan dari Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi UMKM Kota Surakarta. Sesi smart economy ini menyorot peran Gen Z dalam pemberdayaan UMKM. Menurut pemaparan dari Ibu Endang, pemuda di Surakarta dapat mengambil peran aktif untuk menyukseskan program entrepreneur Gen Z dan juga digitalisasi UMKM. Beliau juga turut memaparkan program dukungan dari Dinas Perdagangan dalam hal ekspor dan penyediaan sarana dan prasarana.
Masih sama, hari kedua kembali membahas stunting dan smart economy dalam dua sesi. Sesi pertama mengenai smart economy dibawakan oleh Bapak H. Sugeng Riyanto, S.S dan Bapak Ginda Ferachtriawan. S.E, M.Si. Sesi setelahnya kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai stunting oleh Dr. Tutik Asmi dan perwakilan Bappeda.
Hari kedua merupakan ajang di mana peserta Forum Muda Surakarta dapat unjuk gigi. Pasalnya, peserta terpilih dapat melakukan memaparkan keresahan mereka mengenai isu-isu yang sudah dibahas di hari sebelumnya. Peserta terpilih tersebut adalah Saminur Fauzan dari Ilmu Gizi UMS dan Anisa Fitri Syifa Salsabila dari Administrasi Negara UNS. Setelah memaparkan hasil diskusi pada hari pertama, peserta akan mendapatkan feedback dari pemerintah. Acara ini ditutup dengan pemberian penghargaan kepada narasumber dan peserta terbaik. Gea Nada Aderangga selaku Organizing Committee President turut menyampaikan harapannya mengenai acara ini,
“Dua arah, sih. Forum ini harapannya bisa menjadi ajang untuk anak muda bareng pemerintah untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kota Surakarta,” ujar mahasiswa Teknik Industri tersebut ketika diwawancarai.
Penulis: Julia Nita Sifa Prabarani
Editor: Aldini Pratiwi